Acroyoga, Bukan Sekadar Yoga
- Instagram Diera Bachir
"Jadi paling bagus dilakukan oleh yang berpasangan, sahabat, rekan kerja karena ada teamworknya di sini. Itulah yang membedakan acroyoga dengan yoga-yoga lainnya," ujar Fajar pada VIVA.co.id.
Acroyoga pun, bisa dikakukan segala umur bahkan ada yang sudah berusia 60 tahun masih bisa melakukannya. Namun tetap perlu diingat, ada kondisi tertentu yang tidak boleh memaksakan diri melakukan acroyoga. Misalnya, bagi yang memiliki masalah tulang belakang seperti HNP parah, sakit tulang belakang, saraf kejepit. Penderita masalah ini diimbau melakukan gerakan dasar yoga terlebih dahulu. Dan jika sudah sembuh, atraksi acroyoga bisa dilakukan kembali.
"Karena acroyoga sangat menantang, walaupun di acroyoga itu ada terapetik, ada pemijatan tapi saya selalu menyarankan kalau punya saraf kejepit sebaiknya lakukan dulu yang dasar. Baru setelah sembuh latihan beracroyoga lagi."
Indahnya gerakan acrobatik Yoga memang menggoda banyak orang untuk ikut melakukan latihan olahraga ini. Tidak heran jika belakangan, gerakan acroyoga banyak diunggah di akun media sosial. Diakui Fajar, banyak selebriti yang mengikuti kegiatan olahraga cantik ini, lalu memamerkan gerakannya di akun Instagram. Mereka pun menilai, gerakan acroyoga sangat Instagramable. Dan dari sinilah, acroyoga semakin populer lewat dunia maya, hingga gerakannya banyak diikuti oleh masyarakat umum.
"Awalnya mungkin mereka ingin mencoba seperti idolanya, kaya apa sih kok bisa terbang, bukan magic bukan sulap bisa terbang."
Tapi pada kenyataannya, lanjut Fajar, waktu mereka coba, seringkali mereka terkejut karena acroyoga ternyata bisa ikut berpengaruh menurunkan berat badan, tidur lebih nyenyak, badan lebih fleksibel, bahkan yang awalnya tidak bisa mencium lutut, mendadak bisa melakukan gerakan tersebut hingga bisa melakukan gerakan kayang.
"Jadi banyak sekali perkembangan yang bisa mereka rasakan. Bahkan suami istri yang melakukan, jadi lebih harmonis," kata dia.
Ini, karena gerakan acroyoga, banyak sekali fokus pada pengencangan paha dalam. "Jadi, bagi yang suami istri juga bagus. Bukan hanya sekadar senang-senang," dia manambahkan.
Lalu, seperti apa perkembangan acroyoga di Indonesia?
Fajar menceritakan, dia sempat kaget saat mengajar di Medan, Surabaya, Bali, banyak orang yang sudah mahir ber-acroyoga. Padahal belum ada director acroyoga di sana.