Untuk Para Orang Tua, Ikuti 6 Tips Menenangkan Tantrum Pada Anak
- Pexels
5. Jangan berubah pikiran
Ilustrasi anak menangis
- Unsplash
Menyerah tidak akan membantu dalam jangka panjang. Kamu harus memahami jika kamu mengatakan tidak, jangan berubah pikiran dan katakan ya hanya untuk mengakhiri amukan merupakan tips menenangkan tantrum pada anak yang wajib konsisten.
Jika tidak, anak akan mulai berpikir bahwa tantrum bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan. Untuk alasan yang sama, tidak ada gunanya menyuap mereka dengan permen atau camilan.
Jika kamu di rumah, cobalah pergi ke ruangan lain untuk sementara waktu. Pastikan anak kamu tidak bisa melukai dirinya sendiri terlebih dahulu.
6. Memukul, menggigit, menendang dan berkelahi
Ilustrasi anak marah
- Pixabay/ Mandyme27
Saat tantrum melanda, sebagian besar anak kecil kadang-kadang menggigit, memukul, atau mendorong anak lain. Balita ingin tahu dan mungkin tidak mengerti bahwa menggigit atau menarik rambut itu menyakitkan.
Ini tidak berarti anak kamu akan tumbuh menjadi agresif. Berikut adalah cara untuk mengajari anak-anak bahwa perilaku itu tidak dapat diterima:
Jangan balas pukul, gigit, atau tendang
Ini bisa membuat anak kamu berpikir bahwa melakukan ini dapat diterima. Sebaliknya, jelaskan bahwa apa yang mereka lakukan menyakitkan dan kamu tidak akan membiarkannya.
Bicaralah dengan mereka
Anak-anak sering mengalami fase kesal atau tidak aman dan mengekspresikan perasaan mereka dengan menjadi agresif. Mencari tahu apa yang mengkhawatirkan mereka adalah langkah pertama untuk dapat membantu.
Tunjukkan pada mereka bahwa kamu mencintai mereka, tetapi bukan perilakunya
Anak-anak mungkin berperilaku buruk karena mereka membutuhkan lebih banyak perhatian. Tunjukkan bahwa kamu mencintai mereka dengan memuji perilaku yang baik dan memberi mereka banyak pelukan saat mereka tidak berperilaku buruk.
Bantu mereka mengeluarkan perasaan mereka dengan cara lain
Temukan ruang besar, seperti taman, dan habiskan waktu yang menyenangkan bersama anak. Memberi tahu anak bahwa kamu mengenali perasaan mereka akan memudahkan mereka untuk mengekspresikan diri tanpa menyakiti orang lain.
Kamu dapat mencoba mengatakan hal-hal seperti: "Saya tahu kamu marah karena ...". Selain menunjukkan bahwa kamu mengenali frustrasi mereka, itu akan membantu anak-anak untuk dapat menyebutkan perasaan mereka sendiri dan memikirkannya.
