SOROT 413

Menjinakkan Lahan Gambut

Kebakaran lahan gambut di Desa Kualu, Kampar, Riau. Foto: ANTARA/Rony Muharrman
Sumber :
  • ANTARA/Rony Muharrman

Rudi menyebutkan, luas lahan gambut yang ada di Provinsi Jambi mencapai 670 ribu hektare. Hampir setengahnya sudah digunakan untuk Hutan Tanaman Industri alias HTI dan perkebunan kelapa sawit. Data Warsi, lahan gambut untuk HTI seluas 86.442 hektare, sedangkan perusahaan perkebunan sawit seluas 161.273 hektare. 

Badan Restorasi Gambut Klaim Telah Basahi Ribuan Hektare Lahan

Sementara itu, Hutan Lindung Gambut dan Taman Nasional Berbak mencapai 120 ribu hektare. Baru sisanya dikelola masyarakat, yang rata-rata ditanami kelapa sawit dengan status kepemilikan perorangan maupun dengan cara kemitraan (kerjasama dengan pemilik modal). “Melihat jumlah ini, program CSA yang bisa dilakukan masyarakat adalah dari sisa lahan gambut yang sudah dikuasai perusahaan,” ungkapnya.

Sisa-sisa lahan gambut ini dibiarkan telantar oleh perusahaan-perusahaan karena sulit ditanami lagi. Menurut Rudi, pembuatan kanal yang berlebihan dilakukan perusahaan-perusahaan di lahan gambut justru menjadi penyebab utama lahan gambut mudah terbakar pada musim kemarau. “Sudah 120 ribu lahan gambut di Jambi ini terbakar,” sebutnya. Dan lahan gambut yang sudah terbakar tidak bisa kembali seperti kondisi semula.

Pengusaha Perkebunan Sawit Dilatih Kelola Air untuk Restorasi Gambut

“Limabelas ribu hektare yang pernah terbakar di dalam Taman Nasional Berbak hingga saat ini tidak ditumbuhi pohon lagi. Bahkan sudah menjadi danau digenangi air. Saya sudah lihat sendiri melalui helikopter,” ujarnya. 

Dan Warsi kini mengajak masyarakat memanfaatkan lahan-lahan telantar itu dengan lebih ramah.

BRG Targetkan Dampingi 1.000 Desa Dalam Program DPG

[aba]

Seorang polisi wanita memadamkan api yang membakar lahan gambut di Riau

Perbaiki Tata Kelola Lahan Gambut, Ini yang Dilakukan BRG

Hal itu dilakukan sebelum kerusakan gambut makin parah.

img_title
VIVA.co.id
22 Oktober 2019