- ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Kehadiran ketupat di tengah perayaan Lebaran di Indonesia dianggap memiliki makna filosofis untuk saling memaafkan dan bersilaturrahmi. Masih menurut Linda, ketupat yang tak bisa dimakan sendiri itu, artinya harus dengan kudapan pelengkap lain, melambangkan keberagaman dan kebersamaan.
"Kalau bersatu itu kan nikmat dan jadi sarana untuk silaturrahim karena ketupat tidak bisa dimakan sendiri," tambahnya.
Di Jawa, bahkan dikenal adanya Lebaran Ketupat, yang merupakan perayaan pada satu minggu setelah Idul Fitri atau tepatnya setiap 8 Syawal. Namun, Lebaran Ketupat ini masih asing bagi masyarakat luar Jawa, Aceh misalnya.
Negeri Serambi Mekkah itu tidak mengenal istilah Lebaran Ketupat. Akan tetapi, Aceh juga punya tradisi makan ketupat saat Hari Raya. Provinsi ini punya keunikan sendiri dalam menikmati kudapan spesial Lebaran. Seperti apa tradisi makan ketupat dan kuliner khas lain di Aceh saat Lebaran?
Selanjutnya..Tradisi makan ketupat saat Lebaran di Aceh
Tradisi makan ketupat saat Lebaran di Aceh
Ketupat masih menjadi sajian utama di sejumlah daerah di Provinsi Aceh. Beberapa di antaranya adalah wilayah Pantai Barat dan Selatan Serambi Mekah ini. Sejak dahulu, tradisi masak dan makan ketupat bersama keluarga masih membudaya di daerah tersebut.
“Kami di sini setiap Meugang, Lebaran Idul Fitri, Idul Adha, ketupat itu selalu ada, selalu disiapin untuk dimakan ramai-ramai bersama keluarga,” ujar Thesa Andita, salah seorang warga Meulaboh, Aceh Barat, kepada VIVA.co.id, Minggu, 11 Juni 2017.
Untuk diketahui, Meugang atau Mak Meugang adalah tradisi masyarakat Aceh ketika menyambut bulan suci Ramadan dan Hari Raya, baik Idul Fitri maupun Idul Adha. Pada tradisi ini, masyarakat Aceh ramai-ramai ke pasar dan membeli daging sapi untuk dimasak di rumah dengan berbagai olahan menu khas Aceh lalu dimakan bersama anggota keluarga.
Tradisi ini konon digelar pertama kali sejak zaman Sultan Iskandar Muda. Sang Sultan saat itu, memerintahkan pesuruh kerajaan untuk menghadiahkan daging sapi untuk setiap masyarakat, dengan tujuan agar masyarakat Aceh senang dan bahagia menyambut datangnya bulan suci Ramadan.