- ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
"Karena banyak orang Jawa beimigrasi ke Aceh kebiasaannya jadi melebur," ujar anggota tim ahli bidang kuliner warisan budaya tak benda Kemendikbud RI ini.
Lalu, bagaimana ketupat khas Aceh saat Lebaran?
Selanjutnya..Ketupat tape yang unik
Ketupat tape yang unik
Di Aceh Barat, terdapat Kecamatan Meureubo yang dikenal sangat familiar dengan ketupat. Ibu-ibu di daerah tersebut masih banyak yang memproduksi ketupat untuk Lebaran. Sajian ketupat dari daerah yang dijuluki Bumi Teuku Umar tersebut terbilang cukup unik.
Ketupat yang terbuat dari beras ketan itu disajikan dan disantap bersama tape. Perbedaan ketupat di Aceh ini terletak pada cara pembuatan dan ukuran yang biasanya lebih kecil.
“Makannya sekalian sama tape, dicampur sama tape. Soalnya kan kalau ketupat saja, rasanya kayak hambar, tapi ada manis-manisnya sedikit. Cuma kalau pake tape malah lebih enak, rasanya unik. Jadi itu memang ciri khas tersendiri di daerah kami,” kata Thesa.
Ketupat tape tersebut tidak disajikan untuk semua tamu yang datang bersilaturahmi. Pemilik rumah lebih mengutamakan keluarga dan tetangga dekat. Selain itu, ketupat tape juga hanya bertahan satu sampai dua hari saja sebelum habis dimakan bersama.
Menurut Thesa, ketupat disajikan saat Lebaran sebagai bentuk kebersamaan anggota keluarga yang datang bersilaturahmi. Seperti di daerah lainnya, ketupat memiliki makna untuk mempertahankan tradisi yang menurutnya memiliki nilai ciri khas kuliner di daerahnya tersebut.
Hingga saat ini, ketupat tape masih terus menjadi sajian utama masyarakat Meulaboh, Aceh Barat. Anak muda, terutama perempuan, di daerah tersebut masih diajarkan cara menganyam dan memasak ketupat.
“Selain untuk mempererat silaturahmi dengan kebersamaan itu tadi, menurut saya kuliner itu kan mengandalkan cita rasa ya. Rasanya unik, ketan yang manis tapi hambar, sama tape yang asam tapi manis, dipadukan jadi begitu unik. Tidak sama dengan daerah lain dan punya ciri khas rasa tersendiri. Mungkin di Indonesia cuma Aceh yang makan ketupat pake tape. Jadi sangat disayangkan jika anak-anak muda sekarang atau di masa depan beberapa tahun lagi nanti kalau tidak merasakan ketupat tape ini," kata Thesa.