Kisah Tentara Brengsek yang Jadi Dewa Gitar Dunia

VIVA Militer: Jimi Hendrix saat bergabung bersama Angkatan Darat AS (US Army)
Sumber :
  • Twitter/@MarkyRamone

VIVA – Nama aslinya adalah Johnny Allen Hendrix, akan tetapi dunia mengenalnya sebagai Jimi Hendrix. Bukan hanya legenda, Hendrix dianggap sebagai salah satu pilar musik blues dan dewa gitar dunia. Siapa sangka, pria yang identik dengan rambut afro-nya pernah merasakan kerasnya dunia militer.

Dua Pesawat Militer AS Mendarat Darurat di Bandara Komodo Labuan Bajo, Dikawal TNI AU

VIVA Militer memperoleh cerita dari buku "Jimi Hendrix: A Brother Story" yang ditulis oleh duet Leon Hendrix dan Adam Mitchell. Cerita sang dewa gitar masuk dalam kamp pelatihan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (US Armed Forces) dimulai pada 31 Mei 1961. Usianya saat itu belum genap 19 tahun, akan tetapi Hendrix sudah membuat banyak masalah.

Otoritas hukum di Seattle, Washington, dibuat geram dengan ulah kriminal Hendrix. Besar di lingkungan kota kelahiran yang keras, Hendrix remaja terlibat dalam banyak kasus hukum. Tapi yang paling mencolok adalah saat ia dua kali ditangkap polisi akibat mengendarai mobil curian.

Situasi Memanas, AS Perbolehkan Keluarga Militer Tinggalkan Timur Tengah

Saking seringnya membikin gara-gara, pihak kepolisian yang sudah gerah dengan kelakukan Hendrix memberinya dua pilihan. Dua pilihan yang sangat berat dijalankan oleh seorang remaja, masuk penjara atau bergabung dengan militer. Tak mau merasakan dinginnya trali besi, Hendrix akhirnya bergabung dengan Angkatan Darat AS.

VIVA Militer: Jimi Hendrix saat bergabung bersama Angkatan Darat AS (US Army)

Hadapi Ancaman Nuklir Iran, Amerika Kirim Kapal Perusak Rudal Kendali ke Timur Tengah

Delapan minggu pemilik lagu "Voodoo Child" dan "Little Wing” ini menjalani pelatihan untuk tamtama di Fort Ord, California. Setelah lulus pendidikan, Hendrix ditempatkan di Fort Campbell, Kentucky, dalam Divisi Lintas Udara ke-101. Layaknya seorang remaja yang ingin kebebasan hidup, Hendrix tak senang dengan kenyataan yang terjadi pada dirinya.

"Tak apa, selain pelatihan fisik dan pelecehan di sini selama duan minggu, saat Anda pergi ke sekolah, Anda masuk ke dalam neraka. Mereka mempekerjakan Anda sampai mati, cerewet, dan suka berkelahi," tulis Hendrix dalam surat yang ditujukan kepada sang ayah, Lucille.

Jenuh dengan budaya di dalam pangkalan militer Amerika, Hendrix meminta sang ayah untuk mengirim gitarnya yang diketahui disimpan di rumah sang pacat, Betty Jean Morgan. Setelah gitarnya sampai ke pangkalan militer, kebosanan Hendrix mereda. Akan tetapi, gitar membawa efek buruk kepada tugas-tugasnya sebagai seorang prajurit. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya