Situasi Memanas, AS Perbolehkan Keluarga Militer Tinggalkan Timur Tengah

VIVA Militer: Proses evakuasi tentara Amerika Serikat (AS)
Sumber :
  • US Army/Staff Sgt. Laura Torres

Washington, VIVA – Militer AS telah mengizinkan keberangkatan sukarela anggota keluarga prajurit dari Timur Tengah karena meningkatnya masalah keamanan. Ini diungkapkan oleh seorang juru bicara dari Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth.

Prabowo Kirim Nama Calon Dubes AS ke DPR Besok, Dino Patti Djalal Bilang Begini

“Langkah tersebut dimaksudkan untuk melindungi keluarga militer selama meningkatnya ketegangan di Timur Tengah,” katanya.

Melansir dari ANews, Kamis 12 Juni 2025, militer AS mempertahankan kehadiran di wilayah tersebut, di Irak, Qatar, Kuwait, Bahrain, dan Uni Emirat Arab.

Iran Sebut 935 Warganya Tewas Akibat Perang 12 hari dengan Israel, 132 Wanita dan 38 Anak-anak

VIVA Militer: Proses evakuasi tentara Amerika Serikat (AS)

Photo :
  • US Army/Staff Sgt. Kathleen V. Polanco

Komando Pusat Amerika Serikat (CENTCOM), yang mengawasi operasi militer AS di wilayah tersebut, memantau perkembangan dengan saksama dan tetap berkoordinasi penuh dengan Departemen Luar Negeri, serta negara-negara sekutu dan mitra.

Pemuda Sorong Perkosa Wanita di Pinggir Jalan, Kecam Pembubaran Retret Pelajar Kristen

Para pejabat menggarisbawahi kesiapan militer yang berkelanjutan untuk menanggapi misi global.

Di Irak, seorang pejabat senior pemerintah Irak telah mengklarifikasi bahwa evakuasi beberapa staf dari kedutaan besar AS di Baghdad merupakan bagian dari tindakan regional yang lebih luas terkait dengan kehadiran AS di Timur Tengah, dan bukan karena masalah keamanan khusus di dalam negeri.

Berbicara kepada Kantor Berita Irak (INA), pejabat tersebut mengatakan langkah itu tidak boleh ditafsirkan sebagai tanggapan terhadap ancaman lokal.

"Langkah-langkah ini terkait dengan prosedur mengenai kehadiran diplomatik AS di beberapa negara di kawasan tersebut, dan tidak khusus untuk Irak," sumber tersebut menjelaskan.

Dia menambahkan bahwa otoritas Irak belum mengamati indikator keamanan apa pun yang dapat membenarkan evakuasi tersebut. Pejabat itu juga menegaskan kembali bahwa Irak terus mengalami peningkatan stabilitas internal.

"Misi diplomatik aktif dan beroperasi penuh di seluruh Irak, tidak hanya di ibu kota, Baghdad," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya