Xi Jinping Kibarkan Bendera Perang, Alarm Bahaya AS Kembali Menyala

VIVA Militer: Presiden China, Xi Jinping
Sumber :
  • South China Morning Post (SCMP)

VIVA – Respons keras China terhadap penjualan ratusan rudal berbasis peluncuran udara-ke-darat oleh Amerika Serikat (AS) ke Republik China (Taiwan). Kemarahan China ditunjukkan langsung oleh sang Presiden, Xi Jinping, dalam pidato peringatan 70 tahun Perang Korea.

AS Cabut Visa Presiden Kolombia Usai Ikut Demo Palestina di New York

Xi mengobarkan semangat patriotisme pasukan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA), dengan mengingatkan peristiwa Perang Korea 1950-1953. Xi mengenang pertempuran yang terjadi saat pasukan militer China bertempur dengan pasukan Angkatan Bersenjata AS (US Armed Forces) dalam peristiwa itu.

Dalam pidatonya, Xi menegaskan jika rakyat China tidak pernah membuat onar dengan mengancam kedaulatan negara lain. Akan tetapi, Xi memastikan China akan memberikan respons keras ada pihak-pihak yang mengancam kedaulatannya. 

Inikah Akhir dari TikTok versi China?

"Orang-orang China tidak pernah membuat masalah, kami juga tidak takut kepada mereka," ucap Xi dikutip VIVA Militer dari Defence Talk.

Photo :
  • South China Morning Post (SCMP)
Merasa Disabotase, Trump Surati Sekjen PBB Gara-gara Teleprompter Mati: Ini Bukan Kebetulan!

"Kami tidak akan pernah duduk diam dan melihat kerusakan apa pun dalam kedaulatan nasional kami, dan kami tidak akan pernah mengizinkan kekuatan mana pun untuk menyerang atau membagi wilayah suci tanah air," katanya.

Pernyataan keras Xi tak lepas dari kesepakatan yang dicapai antara AS dan Taiwan, terkait penjualan ratusan rudal berbasis peluncurkan udara-ke-darat. Menurut laporan Global Times yang dikutip VIVA Militer, Taiwan telah menggelontorkan dana sebesar US$1 miliar, atau setara dengan 14,7 triliun, untuk mendatangkan rudal-rudal tersebut.

Tercatat, Taiwan membeli 135 rudal jelajah AGM-84H SLAM-ER, enam pod pegintai udara MS-110, 11 peluncur roket ringan M142. Kementerian Pertahanan Taiwan meyakini kemampuan rudal jelajah AGM-84H SLAM-ER untuk menghadapi ancaman serangan pasukan Tentara Pembebasan Rakyat China, baik siang atau pun malam hari.

Baca juga: 6 Ribu Lebih Tentara Azerbaijan Mati dalam Dibantai Pasukan Armenia

Presiden Kolombia, Gustavo Petro di Sidang Umum PBB

Visa Dicabut AS, Presiden Kolombia Gustavo Petro: 'I Don’t Care'

"Saya tidak lagi memiliki visa untuk bepergian ke Amerika Serikat. Saya tidak peduli. Saya tidak membutuhkan visa" kata Petro

img_title
VIVA.co.id
29 September 2025