Helikopter Militer Rusia Gentayangan di Nagorno-Karabakh

VIVA Militer: Helikopter Mil Mi-24 Angkatan Bersenjata Federasi Rusia
Sumber :
  • News Front

VIVA – Komitmen Rusia untuk menjaga dan memelihara perjanjian damai antara Armenia dan Azerbaijan tidak main-main. Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) telah memobilisasi ribuan tentaranya beserta perlengkapan perang, meskipun statusnya hanya sebagai pasukan penjaga perdamaian.

Nekat Menyusup ke Bryansk, Jebolan Marinir Amerika Jadi Mayat Dibunuh Pasukan Siluman Rusia

Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari Kantor Berita Rusia, TASS, helikopter tempur Mil Mi-24 Angkatan Udara Rusia (VVS) masuk wilayah udara Nagorno-Karabakh (Artsakh), untuk mengawal konvoi militer Rusia di kawasan tersebut. 

Kementerian Pertahanan Rusia memberikan pernyataan resmi terkait pengerahan helikopter tempur Mi-24, untuk memberikan pengawalan konvoi mulai dari Bandara Erebuni di Yerevan, Goris, dan Ibukota Republik Nagorno-Karabakh, Stepanakert. 

Armada Rusia Kuasai Mediterania, Kapal Selam Nuklir Amerika Mendadak Muncul

"Pilot skuadron helikopter telah melakukan tugas untuk melindungi dan mengawal konvoi pasukan penjaga perdamaian, dalam perjalanan dari Bandara Erebuni ke Goris dan pemukiman Stepanakert," bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia.

Photo :
  • The Moscow Times
Perang Rusia Makin Membara, Pasukan Korut Siap Masuk Ukraina Bulan Depan

Sementara itu, Menteri Pertahanan Rusia, Jenderal Sergey Shoigu, memastikan bahwa pesawat angkut militer Rusia telah membawa 1.103 prajurit ke Nagorno-Karabakh. Selain itu, Shoigu juga menyebut ada 168 unit perlengkapan tempur yang juga dikirim ke Nagorno-Karabakh dalam tiga hari terakhir.

Setelah Perang Armenia-Azerbaijan kembali pecah pada 27 September 2020, Rusia akhirnya turun tangan untuk mendamaikan dua negara yang berseteru. Kesepakatan gencatan senjata tercapai setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin, bertemu langsung dengan Perdana Menteri Armenia, 

Pembakar Al Quran di Chechnya, Nikita Zhuravel

Pria Rusia yang Bakar Al-Quran Dihukum Tambahan 14 Tahun Penjara atas Tuduhan Pengkhianatan

Seorang pria asal Rusia, Nikita Zhuravel, yang sebelumnya dihukum karena membakar salinan kitab suci Al-Quran kini dijatuhi hukuman tambahan 14 tahun penjara.

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024