Rekaman Duel Maut, T-72 Rusia Gasak Tank Abrams Amerika Sekali Tembak
- X/@NovichokRossiya
VIVA – Militer Ukraina kembali kehilangan Tank Tempur Utama (MBT) M1 Abrams dalam pertempuran di desa Berdychi, Avdiivka, Republik Rakyat Donetsk (DPR), Rabu 6 Maret 2024 dini hari waktu setempat.
Seorang perwira kavaleri militer Rusia mengonfirmasi hancurnya unit lain Abrams buatan Amerika Serikat (AS), dalam duel menghadapi tank milik armada Vladimir Putin.
Menurut komandan unit itu, tentara Rusia yang mengawaki Tank Tempur Utama T-72B3 berhasil menghancurkan tank Abrams dengan sekali tembak.
"Selama duel tank, awak tank T-72B3 menghancurkan Abrams Amerika yang dibanggakan dengan tembakan pertama," ucap perwira militer Rusia dikutip VIVA Militer dari RIA Novosti.
VIVA Militer: Tank M1 Abrams dihancurkan pasukan Rusia
- X/@venik44
Lewat pantauan VIVA Militer dari sejumlah akun X (Twitter), tersebar rekaman video berdurasi 44 detik yang memperlihatkan detik-detik artileri tank Rusia meledakkan tank Abrams.
Menurut akun X dengan nama @NovichokRossiya, tank Abrams yang dikendalikan tentara Ukraina itu adalah unit ketiga yang berhasil dieliminasi pasukan Rusia.
"Video eksklusif penghancuran tank M1A1SA Abrams Ukraina ketiga produksi Amerika di kawasan pemukiman. Berdychi ke arah Avdeevsky," tulis akun @NovichkoRossiyana.
​
Hancurnya tiga unit tank Abrams kiriman Amerika, membuktikan jika kedatangan alat utama sistem persenjataan produksi General Dynamics Land Systems itu tidak membuat perubahan signifikan.
Menurut laporan lain yang dilansir VIVA Militer dari The Wall Street Journal, tank Abrams memiliki banyak kelemahan. Salah satu nya adalah pelindung baja yang kuat hanya di bagian depan.
Kemudian meski memiliki mesin yang bertenaga tinggi, tank Abrams dinilai boros karena mengkonsumsi bahan bakar yang cukup banyak. Sementara, pemuatan senjata manual juga dinilai sebagai titik lemah.
Apple Gencar Investasi di AS Usai Diancam Trump, BKPM Jamin Investasinya di RI Aman
Gencarnya investasi Apple di negara asalnya yakni Amerika Serikat (AS), tidak akan mempengaruhi realisasi investasi perusahaan gawai itu di Indonesia.
