Gila, Rusia Mampu Kerahkan 5 Juta Tentara Lagi ke Ukraina

VIVA Militer: Pasukan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF)
Sumber :
  • Press service of the Russian Guard

VIVA – Proses perdamaian antara Rusia dan Ukraina belum juga terealisasi. Malahan, kontak tembak antara pasukan kedua negara masih terus berlangsung. Menurut kabar terbaru, Vladimir Putin diklaim mampu memobilisasi kembali sekitar 5 juta tentara Rusia ke Ukraina.

Di Sidang PBB, Prabowo: RI Siap Kirim 20 Ribu Pasukan ke Gaza hingga Ukraina

Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU), Jenderal Oleksandr Syrskyi, Rabu 9 April 2025.

Apa yang diucapkan Syrskyi adalah untuk menunjukkan perbedaan tajam antara potensi antara militer Rusia dan Ukraina. 

Panas! Polandia Bakal Tembak Jatuh Drone dan Pesawat Rusia yang Melintasi Negaranya

Sebab, Syrskyi harus memastikan untuk terus mengerahkan seluruh kekuatan militer Ukraina guna mempertahankan perlawanan.

VIVA Militer: Pasukan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF)

Photo :
  • REUTERS/Evgenia Novozhenina
Golkar Dukung Ratifikasi Ekstradisi RI–Rusia: Senjata Baru Lawan Kejahatan Lintas Negara

Menurut Syrskyi, saat ini pasukan Rusia yang berada di Ukrain mencapai jumlah 623.000 personel.

"Rusia telah meningkatkan kekuatannya di Ukraina lima kali lipat sejak dimulainya agresi. Setiap bulan, jumlahnya meningkat 8.000-9.000," ucap Syrskyi. 

"Dalam setahun, jumlahnya meningkat menjadi 120.000-130.000." katanya dilansir VIVA Militer dari The Kyiv Independent.

Mantan Kepala Staf Angkatan Darat Ukraina itu juga menyebut adalanya ketimpangan kekuatan yang jelas di medan perang.

VIVA Militer: Pasukan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) di Suriah

Photo :
  • Agence France-Presse

Sebab, jumlah pasukan Rusia melebihi jumlah pasukan Ukraina 10 banding 1 di beberapa sektor.

Lebih lanjut Syrskyi mengatakan bahwa militer Ukraina setidaknya harus memobilisasi 30.000 personel setiap bulannya. Jumlah ini sebelumnya disebutkan oleh Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya