Cetak Sejarah, Menhan Prabowo Kirim Taruna Akmil Ikut Pendidikan di AS

VIVA – Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Letjen TNI Purn. Prabowo Subianto mengirim Taruna Pendidikan Kedinasan Akademi Militer (Akmil) untuk menempuh pendidikan di tiga Akademi Militer bergengsi di Amerika Serikat.

Luar biasanya lagi adalah para Taruna terbaik Akmil TNI itu akan melakukan pendidikan dengan mendapatkan beasiswa penuh dari pemerintah Amerika Serikat (AS).

Menhan Prabowo menyatakan, bahwa pengiriman taruna Akmil di tiga Akademi Militer bergengsi sekaligus dengan beasiswa penuh dari pemerintahan AS ini merupakan pertama kalinya dalam sejarah Indonesia.  

"Untuk pertama kalinya Indonesia mengirim taruna pendidikan kedinasan Akademi Militer (Akmil) untuk menjalani pendidikan di tiga akmil bergengsi di AS sekaligus, yang didukung beasiswa penuh pemerintah AS," kata Menhan RI Prabowo Subianto dilansir VIVA Militer dari keterangan resminya, Minggu, 4 September 2022.

Tiga Akademi Militer AS yang akan memberikan beasiswa penuh kepada para Taruna Akmil TNI itu adalah The US Military Academy (USMA) West Point, The US Naval Academy (USNA) Annapolis, dan The US Air Force Academy (USAFA) Colorado. Rencananya mereka akan menempuh pendidikan selama empat tahun di Negeri Paman Sam tersebut.



VIVA Militer: Menhan RI Prabowo Subianto bersama Taruna Akmil TNI

Photo :

• Kemhan RI

Untuk diketahui, keberhasilan pengiriman Akmil TNI dengan mendapatkan beasiswa ke Amerika Serikat itu merupakan salah satu hasil dari diplomasi pertahanan yang dibangun oleh Menhan RI Prabowo Subianto pada saat kunjungannya tahun 2020 lalu.

Saat itu, mantan Danjen Kopassus itu meminta kepada US Secretary of Defense atau Menteri Pertahanan AS saat itu, Mark T Esper agar Taruna Indonesia diberi kesempatan untuk menjalani pendidikan di AS.

Pada 2021, kandidat dari Indonesia langsung diberi kesempatan mengikuti seleksi.

Hingga kini, Indonesia sudah mengirim dua angkatan taruna ke AS. Pada 2021, tiga taruna telah berhasil dikirim ke USNA dan USAFA.

Halaman Selanjutnya

Saat itu, mantan Danjen Kopassus itu meminta kepada US Secretary of Defense atau Menteri Pertahanan AS saat itu, Mark T Esper agar Taruna Indonesia diberi kesempatan untuk menjalani pendidikan di AS.