Polisi Lakukan Cara Ini ke Pengguna Mobil dan Motor saat PSBB

Ilustrasi polisi lalu lintas dengan pengendara mobil.
Sumber :
  • VIVA/Foe Peace Simbolon

VIVA – Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB resmi diberlakukan hari ini. Hal itu tercantum dalam Pergub DKI Jakarta Nomor 33 Tahun 2020 tentang penanganan virus corona.

Tahun Depan Prabowo Bakal Tarik Utang Terbesar Sejak Era Covid-19, Segini Nilainya

Salah satu isi pergub tersebut yaitu mengatur soal pembatasan penumpang untuk mobil maupun sepeda motor. Lebih jelasnya yaitu, kendaraan hanya diperbolehkan untuk membawa penumpang 50 persen atau setengah dari kapasitasnya. 

Hal tersebut langsung direspon Direktorat Lantas Polda Metro Jaya. Institusi tersebut menyiapkan skema untuk membatasi jumlah orang di dalam kendaraan. 

Takut Mati, Ivan Gunawan Depresi Gegara Kadar Gula Tinggi dan Saturasi Oksigen Anjlok

Untuk mobil, cara yang dilakukan kepolisian mirip dengan sistem three in one. Setiap pengendara nantinya harus memperlambat laju kendaraan dan membuka kaca kendaraan. 

"Skemanya kayak pemeriksaan 3 in 1 suruh berhenti, perlambat, buka kaca. Sudah kami laksanakan cek pointnya," kata Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Sambodo Purnomo Yogo seperti dilansir laman resmi Korlantas Polri. 

Bos Danantara: Kesepakatan Pembelian 50 Pesawat Boeing Sebelum Era COVID-19

Sedangkan motor, kata dia, tunggangan hanya boleh ditumpangi anggota keluarga. Sementara ojek online dilarang untuk angkut penumpang. 

Ia menyebut petugas juga akan memeriksa kelengkapan pemotor. Yakni apakah mereka menggunakan masker saat bepergian. 

"Kalau ada pemotor yang enggak pakai masker, kami suruh pakai," tuturnya. 

Dikatakan dia, akan ada sanksi yang akan diberlakukan bila pengguna mobil maupun motor tak mematuhi aturan tersebut. 

"Kalau Pergub itu nanti berdasarkan undang-undang. Undang-undang itu kan banyak, bisa karantina kesehatan, bisa KUHP (pidana). Tapi kami kasih imbauan dulu," ujar dia. 

RDK LPS.

LPS Berpeluang Pangkas Lagi Suku Bunga Penjaminan ke Level Terendah, Ini Pertimbangannya

Purbaya mengatakan, pihaknya masih membuka peluang untuk kembali memangkas LPS Rate, sambil memonitor perkembangan ekonomi dan kondisi likuiditas perbankan secara umum.

img_title
VIVA.co.id
26 Agustus 2025