Sering Bikin Celaka, Amankah Klakson Telolet Dipasang di Bus?
- TikTok
Tangerang, VIVA – Klakson telolet yang populer di kalangan pencinta bus kerap menjadi hiburan di jalan raya, tetapi di balik keseruannya, fenomena ini juga memicu berbagai kecelakaan.
Banyak kasus terjadi ketika penggemar bus, terutama anak-anak yang nekat merekamnya tapi tidak melihat kondisi sekitar.
Peristiwa kecelakaan terbaru akibat berburu telolet bus baru saja terjadi belum lama ini di Desa Baros, Kecamatan Baros, Kabupaten Serang, Banten. Lagi-lagi, seorang anak kecil menjadi korban dan berujung meninggal dunia karena hal tersebut.
Viral video bocah terlindas bus saat berburu klakson telolet
- Tangkapan Layar
Adapun penggunaan klakson telolet bus telah diatur oleh Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 55 Tahun 2012, yang dijelaskan bahwa klakson kendaraan harus mengeluarkan bunyi dan digunakan tanpa menganggu konsentrasi pengendara.
Lebih lanjut, penggunaan klakson telolet ini pun dapat membuat sistem pengereman gagal fungsi. Itu terjadi akibat pasokan udara yang dibutuhkan untuk pengereman berkurang sehingga menyebabkan rem blong.
Menanggapi adanya penggunaan klakson telolet yang kerap menyebabkan kecelakaan ini, CSP Training Manager Daimler Commercial Vehicle Indonesia (DCVI), Imam Sujono mengungkapkan bahwa secara teknis penggunaan telolet di bus sebenarnya diperbolehkan asalkan perlu memahami hal ini.
"Kalau dari segi teknis, penggunaan telolet itu sebenarnya boleh saja asalkan sesuai dengan standar dan perlu menambahkan tangki sendiri dan tidak menggunakan tangki rem untuk jalur klakson teloletnya," ujarnya, dikutip VIVA di Tangerang.
Menurutnya, penting untuk tidak menyatukan tangki sistem rem dan untuk penggunaan klakson telolet.
"Karena kalau misal ada kebocoran di tanki yang untuk keperluan tersendiri itu (klakson telolet), jadi tidak berpengaruh terhadap rem. Ada sistem safety valve, 4-way protection valve. Jadi mencegah kalau ada kebocoran di salah satu saluran, saluran yang lain, tidak terpengaruh," tutupnya.