Pesan Valentino Rossi buat Pecco Bagnaia Untuk Hancurkan Marc Marquez di Ducati
- HO via Sepang Racing Team
VIVA – Marc Marquez dianggap punya target menjadi juara dunia selama dua musim ke depan bersama Ducati. Namun untuk mendapatkan gelar tersebut dia harus bersaing ketat dengan Francesco Bagnaia sebagai rekan satu timnya.
Artinya meski mereka satu tim akan terjadi persaingan internal untuk menjadi yang terbaik, terlebih Valentino Rossi sebagai guru Bagnaia yang juga musuh abadi Marc Marquez ingin anak muridnya tetap menjadi juara tanpa menghiraukan MM93.
Francesco Bagnaia dan Marc Marquez di Ducati
- Ducati Corse
“ Ada hari-hari ketika Anda harus menang dan hari-hari ketika Anda harus membawa pulang poin,” ujar Valentino Rossi dalam wawancaranya dengan Corriere della Serra saat ditanyakan soal rekan satu tim muridnya, dikutip Crash.net, Selasa 4 Februari 2025.
Salah satu ambisi VR46 mendorong anak muridnya agar menghancurkan Marc Marquez di Ducati karena Pecco Bagnaia gagal meraih gelar juara dunia ketiganya di musim lalu akibat selisih 10 poin dari Jorge Martin.
Padahal secara jumlah kemenangan muridnya lebih unggul, Bagnaia mengantongi 11 kali juara satu namun sprint race yang selalu dimenangkan Martinator mengubah itu semua walaupun pembalap Pramac Racing itu hanya meraih 3 kali kemenangan di balapan utama.
"Dia tidak pernah melakukannya [tahun lalu], kalau tidak dia akan memenangkan gelar dunia ketiga juga. Jangan terjebak dalam perangkap, permainan pikiran, dan jangan biarkan diri Anda dikondisikan oleh rekan setim Anda (MM93)," katanya.
Menurutnya walaupun satu bendera dengan juara dunia 8 kali itu persaingan harus tetap berjalan demi jadi yang terbaik. Terutama mengkoleksi jumlah gelar juara dunia, karena rekam satu timnya juga memiliki ambisi yang sama sehingga jangan terkecoh dengan keberadannya.
"Dalam duel, bersenang-senanglah dan cobalah hal yang mustahil," tegas Rossi.
Sebelumnya banyak yang khawatir saat semut carvera itu menjadi rekan Bagnaia, karena ada dua matahari di dalam tim merah. Kekacauan bisa saja terjadi seperti halnya saat Rossi digabung dengan Jorge Lorenzo di Yamaha.
Bahkan mantan bos Honda, Livio Suppo punya prediksi keduanya bisa ribut jika ada kesalahan. Terlebih jika salah satu dari mereka diperlakukan spesial oleh Ducati, mengingat secara pengalaman dan titel juara dunia keduanya sangat berbeda jauh.
"Seorang pembalap seperti Marc yang sangat karismatik, jadi mereka akan harus bersikap baik di dalam garasi Ducati dengan tidak membiarkan Pecco merasa bahwa mereka mencintai Marc,” ucap Suppo, dikutip GPOne.
