Diam-diam Indonesia Bikin Tank Hybrid, Bisa Jalan Tanpa BBM Buat Operasi Senyap

Tank Hybrid P8 Light buatan Indonesia-Prancis
Sumber :
  • Jeffry Yanto Sudibyo

VIVA – Pameran Indo Defence 2024 Expo & Forum yang berlangsung di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, pada 11-14 Juni 2025 banyak perlengkapan militer dari berbagai belahan dunia, termasuk buatan Indonesia.

Salah satu yang menarik perhatian adalah Tank Hybrid buatan PT Sentrasurya Ekajaya (SSE) yang diproduksi di Tangerang. Adapun kendaraan taktis bernama P8 Light Tank itu masih dalam wujud konsep, namun siap produksi massal.
,
"Selain menampilkan kendaraan-kendaraan unggulan dari SSE di Indo Defence kali ini kami juga dengan bangga perdana menampilkan kendaraan konsep kami yaitu P8 Light Tank," ujar Direktur PT SSE, Eka Suryajaya di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis 12 Juni 2025.

Melalui program Litbang Mandiri, Eka menjelaskan bahwa P8 Light Tank dikembangkan bersama Pusat Kesenjataan Kavaleri (Pussenkav) dengan mendengarkan saran serta masukan langsung dari para pengguna yang mengoperasikan secara langsung kendaraan yang dibutuhkan di suatu medan.

Kendaraan Konsep P8 Light Tank ini merupakan Tank ringan multi sistem dengan konfigurasi tiga penumpang di dalamnya yang bertugas sebagai driver, commander, dan gunner. Menariknya kendaraan taktis itu bisa berjalan tanpa BBM (bahan bakar minyak).

Dipersenjatai mesin diesel enam silinder segaris berkapasitas 6.700cc turbo yang dikombinasikan dengan penggerak listrik melalui sistem transmisinya. Secara total tenaga maksimal yang disemburkan mencapai 450 dk dan torsi 375 Nm, dengan daya tarik 56 dk per ton.

"P8 Light Tank juga menggunakan sistem Diesel to Electric Transmission (Hybrid System) yang menampilkan kendaraan ini berjalan tanpa menyalakan engine dalam kurun waktu tertentu," tuturnya.

Saat tank ringan itu berjalan menggunakan tenaga listrik dalam kecepatan tertentu, maka tidak ada suara yang dihasilkan alias lebih senyap. Sehingga kemampuan ini dapat memudahkan pengguna untuk menjalankan silent operation.

Selain itu bagian roda bukan menggunakan besi layiknya tank konvensional, namun menggunakan karet atau disebut RubberTrack sehingga tidak akan merusak jalan dan tidak menimbulkan suara bising.

Untuk mendukung operasi militer disematkan
sistem persenjataan seperti remote control weapon station kaliber 30-40 miliketer, proteksi ketahanan peluru STANAG 4569 level 2-4. Dan berbagai sistem perlindungan seperti Laser warning system, gunshot detection aystem, radar system dan lain-lain.

Sementara General Manager PT SSE, David Hartawan Agahari, mengklaim bahwa produknya tersebut menjadi tank hybrid pertama di Indonesia yang dibuat secara lokal dengan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) sekitar 40 persen.

"Sebagaian besar kami produksi sendiri, begitu juga rancang bangunnya, walaupun masih ada beberapa komponen yang impor dari Prancis. Saat ini kami sudah siap produksi, karena bentuk konsepnya sudah menyerupai aslinya," tegas David.

Sosok Jenderal Perang Thailand yang Disinggung dalam Skandal Telepon PM Thailand