Kelebihan dan Kekurangan Mobil Listrik yang Wajib Diketahui Sebelum Beli
- PLN
Jakarta, VIVA – Mobil listrik kini makin populer di Indonesia. Dari yang awalnya dianggap mahal dan eksklusif, kini kendaraan ramah lingkungan ini makin mudah dijangkau, bahkan mulai tersedia dalam segmen harga menengah. Namun, sebelum kamu memutuskan beralih dari mobil konvensional ke mobil listrik, penting untuk memahami kelebihan dan kekurangannya secara objektif.
Yuk, simak ulasan lengkap tentang plus-minus mobil listrik agar kamu tidak salah pilih dan bisa menyesuaikan dengan kebutuhan.
Mobil Listrik Toyota bZ5
- Carnewschina
Kelebihan Mobil Listrik
1. Hemat Biaya Operasional
Salah satu daya tarik terbesar mobil listrik adalah efisiensinya. Biaya untuk mengisi daya jauh lebih murah dibandingkan beli bensin atau solar. Bahkan, beberapa mobil hanya butuh sekitar Rp50–70 ribu untuk sekali pengisian penuh dan bisa menempuh hingga ratusan kilometer.
2. Bebas Emisi dan Ramah Lingkungan
Mobil listrik tidak menghasilkan emisi gas buang, sehingga lebih ramah lingkungan dan tidak menyumbang polusi udara. Hal ini menjadikannya pilihan ideal bagi yang peduli terhadap lingkungan dan kualitas udara kota.
3. Suara Mesin Lebih Hening
Tanpa mesin pembakaran, mobil listrik bekerja hampir tanpa suara. Hal ini memberikan pengalaman berkendara yang lebih tenang dan nyaman, terutama saat di kota atau perjalanan malam.
4. Perawatan Lebih Sederhana
Mobil listrik punya lebih sedikit komponen bergerak dibanding mobil bensin. Tidak ada oli mesin, timing belt, atau sistem knalpot. Hasilnya, biaya perawatan bisa ditekan hingga 30–40 persen lebih murah dalam jangka panjang.
5. Banyak Insentif dari Pemerintah
Pemerintah melakukan standardisasi infrastruktur pendukung kendaraan listrik mel
- Istimewa
Pemerintah Indonesia memberi berbagai insentif untuk pemilik mobil listrik, seperti bebas ganjil-genap di beberapa kota besar, diskon pajak kendaraan, dan subsidi pembelian.
Kekurangan Mobil Listrik
1. Jarak Tempuh Masih Terbatas
Meski terus berkembang, rata-rata mobil listrik saat ini hanya mampu menempuh 200–400 km per pengisian. Jika kamu sering bepergian jauh, kamu harus memperhitungkan lokasi stasiun pengisian daya.
2. Pengisian Daya Butuh Waktu Lama
Berbeda dengan isi bensin yang hanya butuh beberapa menit, pengisian daya mobil listrik bisa memakan waktu 30 menit (fast charging) hingga beberapa jam (home charging), tergantung jenis charger-nya.
3. Infrastruktur Belum Merata
Stasiun pengisian daya (SPKLU) belum tersebar merata di seluruh Indonesia. Di kota besar seperti Jakarta dan Surabaya memang sudah cukup banyak, tapi di daerah lain, masih terbatas.
4. Harga Awal Masih Lebih Mahal
Mobil listrik umumnya masih lebih mahal dibanding mobil bensin dengan fitur setara. Namun, ini bisa terkompensasi oleh efisiensi jangka panjang dan insentif yang diberikan.
5. Daya Tahan Baterai dan Biaya Ganti
Baterai mobil listrik Aion
- GAC Aion Indonesia
Baterai adalah komponen paling mahal. Meski rata-rata baterai bisa bertahan 8–10 tahun, biaya penggantian bisa mencapai 30–40 persen dari harga mobil jika garansi habis. Ini jadi pertimbangan penting untuk pembelian jangka panjang.
Mobil listrik memang menawarkan banyak keuntungan, terutama dari sisi lingkungan dan efisiensi operasional. Namun, masih ada beberapa tantangan seperti keterbatasan infrastruktur dan harga baterai yang perlu diperhatikan.
Kalau kamu tinggal di kota besar dengan akses SPKLU yang memadai dan lebih sering berkendara harian dalam kota, mobil listrik bisa jadi pilihan cerdas dan hemat jangka panjang. Tapi kalau kamu sering bepergian jauh atau tinggal di daerah yang infrastruktur pengisian dayanya minim, kamu perlu mempertimbangkan lebih matang.