Ini yang Terjadi Saat Rem Tangan Elektronik Diaktifkan di Jalan Tol

Tombol rem tangan elektronik (logo P).
Sumber :
  • Jalopnik

Berlin, VIVA – Rem tangan elektronik adalah evolusi dari rem tangan manual yang sudah ada sejak awal industri otomotif. Berbeda dengan tuas mekanis tradisional, sistem ini bekerja menggunakan motor listrik yang mengaktifkan kaliper rem, dan biasanya terhubung ke komputer mobil untuk koordinasi dengan ABS dan kontrol stabilitas.

Teknologi ini mulai populer di awal 2000-an pada mobil mewah, lalu kini menjadi standar di banyak mobil massal karena lebih praktis, aman, dan hemat ruang di kabin.

Dengan semua kecanggihan itu, muncul pertanyaan yang membuat banyak pengemudi penasaran: apa yang akan terjadi jika rem tangan elektronik diaktifkan ketika mobil melaju kencang? Rasa penasaran ini membuat sejumlah orang — dari pengemudi biasa, YouTuber, hingga polisi — mencoba langsung di lapangan untuk melihat hasilnya.

Dikutip VIVA Otomotif dari Carscoops, Senin 11 Agustus 2025, dua polisi di Jerman sengaja menguji rem tangan elektronik di kecepatan tinggi. Hasilnya, mobil berhenti cepat dengan bantuan ABS tanpa drama.

Seorang pengemudi nekat menarik rem tangan elektronik di kecepatan 120 km/jam. Mobil langsung memperlambat laju dengan stabil, memanfaatkan seluruh sistem pengereman.

Beberapa YouTuber terkenal mencoba trik ini di berbagai mobil modern. Hampir semua berhenti aman, kecuali beberapa yang membutuhkan jarak lebih panjang.

BMW 5-Series ternyata butuh waktu lebih lama saat diuji. Diduga karena sistemnya tidak langsung mengaktifkan ABS saat tombol ditarik.

Seorang influencer menguji C7 Corvette dengan rem tangan elektronik. Hasilnya, mobil melambat rapi tanpa kehilangan kendali.

GAC Indonesia Catat 3.046 SPK di GIIAS 2025

Dengan hasil tersebut, bisa dikatakan bahwa rem tangan elektronik dapat menjadi penyelamat saat pengemudi pingsan atau hilang kesadaran. Penumpang cukup menarik tombol, dan mobil akan melambat sendiri.

Jika mencoba trik ini di mobil dengan rem tangan manual, hasilnya bisa berbahaya. Roda belakang bisa mengunci, membuat mobil selip tanpa kontrol.

Toyota Beli Tanah Luas, Mau Bangun Pabrik Baru

Namun meski terlihat aman, mencoba ini di jalan umum tetap berbahaya. Lebih baik memahami teknologinya lewat video uji daripada melakukannya sendiri.

Booth BMW di GIIAS 2025

Mengapa BMW Hentikan Teknologi Lampu Depan Laser? Ini Alasannya

BMW menghentikan penggunaan lampu depan laser karena regulasi ketat di AS, biaya tinggi, dan performa LED Matrix yang kini lebih efisien ketahui penjelasan di sini!

img_title
VIVA.co.id
13 Agustus 2025