Luca Marini Ungkap Motor Honda Alami Masalah Tekanan Ban Serius di MotoGP Mandalika

Pembalap Honda HRC Castrol Luca Marini
Sumber :
  • Crash.net

VIVA – Pembalap Luca Marini dari tim Repsol Honda menghadapi salah satu tantangan terberatnya musim ini pada balapan MotoGP Mandalika 2025. Dalam sesi sprint race yang digelar Sabtu, Marini mengaku motornya hampir tidak bisa dikendalikan setelah tekanan ban depan tiba-tiba turun drastis sejak lap pertama.

Jadwal Uji Coba MotoGP 2026 Resmi Diumumkan, Jadi Musim Terakhir Era 1000cc

Insiden tersebut tidak hanya membuat performanya menurun, tetapi juga berujung penalti waktu delapan detik karena dianggap melanggar regulasi tekanan ban minimum yang ditetapkan oleh FIM dan Michelin.

Adik Valentino Rossi, Luca Marini

Photo :
  • motorionline.com

Ramaikan Ajang MotoGP Mandalika 2025, PNM Tegaskan Potensi Besar Nasabah Ultra Mikro di Panggung Global

Akibat penalti itu, Marini harus puas finis di posisi ke-13 setelah sempat bersaing di posisi enam besar.

Tekanan Ban Turun Sejak Awal Balapan

Alex Marquez Ungkap Alasan Terjatuh Dua Kali di MotoGP Mandalika

Dalam wawancaranya, Marini menjelaskan bahwa masalah terjadi segera setelah lampu start menyala. Ia merasa motor tidak stabil saat memasuki tikungan pertama, dan sulit dikendalikan selama beberapa lap awal.

“Saya tidak tahu mengapa, tetapi itu benar-benar jatuh dan sepeda tidak dapat dikendarai tiga, empat putaran pertama, tidak mungkin untuk berbelok dan rasanya tidak enak” ujar Marini, dikutip VIVA dari Crash Minggu, 5 Oktober 2025.

Kondisi tekanan ban yang terlalu rendah membuat motornya tidak mendapat respons ideal dari suspensi depan, menyebabkan kesulitan besar saat melakukan pengereman dan menikung.

Meski berusaha keras mempertahankan posisi, performanya terus menurun seiring kondisi ban yang tak kunjung membaik.

Strategi Bertahan Gagal Efektif

Mengetahui tekanan ban berada di luar batas ideal, Marini mencoba untuk memperbaiki situasi di tengah balapan dengan mengubah gaya berkendara. Ia bahkan sempat membiarkan beberapa pembalap lain melewatinya, berharap suhu dan tekanan ban bisa naik kembali.

Meskipun demikian, Marini tetap berusaha menyelesaikan balapan dan mengumpulkan data penting untuk evaluasi tim menjelang race utama hari Minggu.

Penalti Tekanan Ban Jadi Sorotan

Sesuai regulasi MotoGP, tekanan ban depan harus dijaga dalam batas minimum tertentu selama sebagian besar durasi balapan. Bila tekanan turun di bawah batas aman, pembalap dapat dikenai penalti waktu atau diskualifikasi.

Dalam kasus Marini, data sensor menunjukkan tekanan ban depan berada di bawah ambang batas yang diizinkan, sehingga steward balapan menjatuhkan penalti delapan detik.

Situasi ini memperlihatkan betapa ketatnya regulasi teknis MotoGP saat ini. Bahkan sedikit perbedaan tekanan ban bisa memengaruhi hasil akhir dan keselamatan pembalap di lintasan.

Meski kecewa, Marini berusaha tetap positif menghadapi race utama di Mandalika. Ia menilai motor Honda sebenarnya sudah mengalami peningkatan besar dalam hal keseimbangan dan akselerasi, hanya saja masalah teknis seperti tekanan ban menjadi kendala yang perlu segera diatasi.

Selain itu, Marini menilai bahwa strategi penggunaan ban belakang dengan kompon medium bisa menjadi kunci untuk menjaga stabilitas dan performa di kondisi panas Mandalika yang terkenal ekstrem.

Tantangan Honda dan Pelajaran Penting

Bagi Honda, insiden ini menjadi cerminan bahwa pengembangan motor RC213V masih membutuhkan konsistensi, terutama dalam manajemen suhu dan tekanan ban. Meski sudah menunjukkan progres di beberapa seri terakhir, tim pabrikan asal Jepang itu masih berjuang untuk mengembalikan kejayaan mereka di era modern MotoGP.

Marini menutup pernyataannya dengan harapan agar tim dapat segera menemukan solusi sebelum race utama.

Pembalap Honda, Joan Mir dan Luca Marini

Photo :
  • HRC MotoGP

Kasus Luca Marini di Mandalika menjadi contoh nyata betapa pentingnya aspek teknis dalam MotoGP modern. Tekanan ban, yang tampak sepele bagi sebagian orang, dapat mengubah jalannya balapan secara drastis.

Dengan semangat tinggi dan analisis mendalam dari tim Honda, Marini berharap dapat menebus hasil buruk di sprint race dengan performa lebih kompetitif di balapan utama Minggu nanti.

Marc Marquez

Marc Marquez Disamakan dengan Legenda F1 Ayrton Senna

Pembalap F1 Carlos Sainz menyebut Marc Marquez sebagai “Ayrton Senna-nya MotoGP”, memuji dominasi, gaya balap agresif, dan warisan legenda yang dibangun Marquez di dunia.

img_title
VIVA.co.id
9 Oktober 2025