Lagi, Produsen Mobil Keluhkan Pajak Sedan

Antrean mobil yang siap untuk di ekspor di Terminal Ekspor Impor Mobil, Jakarta.
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVA.co.id – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia berencana meningkatkan jumlah ekspor kendaraan tahun ini. Hal itu menyusul turunnya jumlah ekspor tahun lalu dibanding tahun sebelumnya.

Kendaraan di Bali Mogok Usai Isi Pertalite, Koster Minta Pertamina Investigasi Menyeluruh

Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi mengungkapkan, ekspor mobil produksi dalam negeri pada 2016 hanya berhasil menembus 194 ribu unit kendaraan. Angka tersebut turun dari tahun 2015 yang mencapai sekitar 270 ribu mobil.

"Ekspor kendaraan Indonesia hampir mencapai 200 ribu, Thailand sudah mencapai angka satu juta kendaraan per tahun. Ini yang Gaikindo akan kejar," kata Yohannes di Kuningan, Jakarta Selatan.

Indonesia Paling Banyak Impor Barang dari 3 Negara Ini di Periode Januari-Mei 2025

Untuk meningkatkan nilai ekspor tersebut, Gaikindo merasa perlu ada campur tangan pemerintah. Salah satunya yakni penerapan standar emisi Euro4.

Sebab, hal itu yang menjadi ganjalan produsen otomotif yang ada di Indonesia saat ini. Belum adanya standar tersebut membuat mereka harus memproduksi dua jenis mesin, satu standar Euro4 untuk ekspor dan satu lagi Euro2 untuk pasar dalam negeri.

Neraca Perdagangan RI Surplus 61 Bulan Berturut-turut, Capai US$4,3 Miliar pada Mei 2025

"Karena, harus punya dua jalur. Ibaratnya, dunia ingin roti tawar, Indonesia inginnya roti manis. Kalau Thailand, bikinnya roti tawar. Satu jalur langsung beres. Indonesia membuat roti tawar dan roti manis, akibatnya enggak efisien," ujarnya.

Ia juga mendorong pemerintah untuk mengevaluasi pajak penjualan atas barang mewah untuk mobil sedan. Sebab, pajak untuk sedan di Indonesia terbilang besar, yakni sekitar 30 persen. Sementara, permintaan mobil sedan sebenarnya cukup tinggi.

"Asing enggak mau bikin pabrik sedan di Indonesia, karena pengaturan perpajakan kita tak berpihak pada mobil sedan. Ini yang harus dibenahi," katanya.

Perdagangan Batu Bara oleh PT Sumber Global Energi (SGER)

Ekspor Batu Bara RI Anjlok 19,10 Persen di Januari-Mei 2025

BPS melaporkan anjloknya ekspor batu bara Indonesia sebesar 19,10 persen pada periode Januari-Mei 2025.

img_title
VIVA.co.id
1 Juli 2025