BYD Menyadari Kehadirannya di Indonesia Berpotensi Menimbulkan Konflik

Booth BYD-Denza di PEVS 2025
Sumber :
  • BYD Motor Indonesia

VIVA – Kehadiran BYD di pasar Indonesia, pada Januari 2024 tentunya menjadi sorotan. Bukan karena terlahir sebagai brand teknologi terbesar, dan berhasil mengalahkan penjualan mobil listrik Tesla di global.

Adapun kehadiran BYD sempat menjadi buah bibir, lantaran jenama asal China itu menjadi merek pertama yang menikmati insentif CBU (Completely Built Up) dari pemerintah.

Baca juga: Belum 2 Tahun di Indonesia BYD jadi Mobil China yang Sering Berurusan Hukum

BYD Denza D9 di IIMS 2025

Photo :
  • VIVA/Yunisa Herawati

Padahal sebelumnya untuk mendapatkan keringanan dari negara, mobil listrik yang dipasarkan perlu diproduksi lokal terlebih dahulu dengan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) yang sudah ditentukan.

Sementara BYD langsung menikmati insentif berupa bebas bea masuk, dan PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) ditanggung pemerintah, walaupun status mobil listriknya masih impor dari China.

Meski begitu PT BYD Motor Indonesia sebagai lengan penjualannya perlu patuh terhadap aturan yang berlaku, di mana pemerintah memberikan batas waktu kurang lebih dua tahun agar mereka produksi lokal.

Terlepas dari itu, konflik yang ditimbulkan BYD ketika hadir di Tanah Air juga terkait nama produk yang digunakan. Tercatat ada dua nama yang menjadi sengketa, yaitu Denza dan M6 sebagai MPV listrik pertamanya.

“Apabila dibandingkan merek lain, BYD terbilang sangat baru masuk ke pasar dunia, sehingga kami juga menyadari akan adanya potensi konflik,” ujar Head of Marketing PR & Government Relation BYD Indonesia, Luther Panjaitan, kepada Viva Otomotif, Rabu 7 Mei 2025.

Kedua nama itu hak ciptanya sudah dimiliki perusahaan lain. Untuk M6 sendiri BYD digugat oleh BMW Group yang bermarkas di Jerman, sedangkan Denza pihak BYD yang menggugat PT Worcas Nusantara Abadi.

Nama Denza sudah lebih dulu didaftarkan oleh PT Worcas Nusantara Abadi, pada 3 Juli 2023 dengan nomor IDM001176306 dan mendapatkan perlindungan hak cipta hingga Juli 2033.

Sementara Denza di bawa masuk BYD ke pasar Indonesia, pada Januari 2025. Adapun sub-brand itu baru mereka daftarkan hak ciptanya, pada 8 Agustus 2024.

Walaupun secara lini bisnis berbeda, namun merek otomotif asal Tiongkok itu tidak mau ada perusahaan lain yang menggunakannya. Sehingga mereka menggugat ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat.

Gugatan itu dengan alasan Denza sudah menjadi brand global mereka yang tedaftar di lebih dari 100 negara. Namun sayangnya sengketa nama itu tidak dimenangkan oleh BYD, karena gugatannya ditolak.

“Perlu kita lihat bersama dalam konteks ketetapannya, yaitu karena pihak yang digugat telah memindahkan hak kepemilikannya kepada pihak lain. Oleh karenanya menurut kami, proses ini belum sepenuhnya selesai,” tuturnya.

Sementara terkait gugatan BMW kepada BYD terkait penggunaan nama M6 belum ada keputusan pastinya. Karena di Tiongkok sendiri nama M6 digunakan oleh brand lain, yaitu GAC Group sebagai medium MPV mereka yang ditenagai mesin pembakaran.

BYD Seal Berasap di Palmerah Jadi Kasus Pertama di Indonesia dan Dunia

Berbeda dengan pasar Indonesia, atau global di mana nama M6 sudah jauh lebih dulu gunakan BMW terhadap sedan sport legendaris mereka. Sehingga pihak principal tidak terima ketika nama itu digunakan BYD di Indonesia.

Dilansir dari laman resmi Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, gugatan ini sudah tercatat dengan nomor perkara 19/Pdt.Sus-HKI/Merek/2025/PN Niaga Jkt.Pst dan memulai sidang perdananya, Kamis 6 Maret 2025.

BMW Indonesia Ungkap Kabar Baru soal Sengketa Nama M6 dengan BYD

BMW M6 telah terdaftar dalam Daftar Umum Merek pada Direktorat Merek, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Pemerintah Republik Indonesia.

Mobil listrik Geely Geome Xingyuan

Siap Masuk RI, Apa Istimewanya Mobil Listrik Geely yang Lebih Laku dari BYD Seagull

BYD Seagull dan Geely Geome XingYuan kabarnya akan masuk pasar Indonesia. Menariknya, kedua mobil listrik perkotaan tersebut menjadi model terlaris di China untuk pangsa

img_title
VIVA.co.id
24 Mei 2025