Logo Neta Hilang dari Kantor Pusat, Tutup Selamanya?
- Carnewschina
Shanghai, VIVA – Sebuah kejadian mengejutkan menghebohkan jagat media sosial: logo Neta Auto tiba-tiba lenyap dari kantor pusatnya di Shanghai. Foto-foto yang diunggah netizen menunjukkan pekerja membongkar papan nama tersebut semalaman menggunakan tali dan alat pengikis, meninggalkan bekas samar di gedung.
Dikutip VIVA Otomotif dari Carnewschina, Jumat 30 Mei 2025, Neta mengonfirmasi bahwa penghapusan logo ini terkait dengan berakhirnya masa sewa kantor pada bulan lalu, dan perusahaan sedang mempersiapkan relokasi. Namun, alamat kantor baru belum diumumkan.
Krisis di Balik Neta Auto
Neta Auto, yang pernah dianggap sebagai kuda hitam di industri kendaraan listrik (EV) Tiongkok, kini terjebak dalam pergulatan kekuasaan yang bisa menentukan nasibnya. Sumber terpercaya mengungkapkan bahwa pemegang saham dari pihak negara di Hozon New Energy Automobile, perusahaan induk Neta, berencana mengadakan rapat dewan untuk mencopot pendiri Fang Yunzhou dari posisinya sebagai ketua dan CEO. Drama ini muncul di tengah kerugian besar, rantai pasok yang bermasalah, dan penghentian produksi pabrik.
Kerugian Besar dan Kritik Pedas
Sejak didirikan oleh Fang Yunzhou pada 2014, Neta sempat bersinar berkat visinya di pasar EV. Namun, kini Fang menghadapi kritik keras dari pemegang saham terkait pemerintah atas pengelolaan keuangan dan strategi. Kerugian kumulatif Neta telah melampaui 18,3 miliar yuan (sekitar 2,5 miliar USD), dengan rasio utang mencapai 217%. Beberapa investor negara bahkan mendorong restrukturisasi kebangkrutan, mengindikasikan potensi kolaps salah satu bintang EV Tiongkok.
Konflik Model Kepemilikan
Model kepemilikan campuran Neta, yang menggabungkan kepemimpinan swasta dan modal negara, awalnya memberi keuntungan berupa dukungan kebijakan dan pendanaan. Namun, kini menjadi sumber konflik. Investor negara yang fokus pada stabilitas jangka panjang berselisih dengan strategi ekspansi agresif Fang, termasuk rencananya menembus pasar Asia Tenggara dan mencapai keuntungan pada 2026.
Dampak Operasional dan Penjualan
Krisis keuangan telah melumpuhkan operasional Neta. Utang kepada pemasok mencapai 6 miliar yuan (833 juta USD), membuat raksasa baterai CATL menghentikan pengiriman. Produksi domestik terhenti, dan pesanan internasional tertunda meski Neta telah mengamankan kredit 2,15 miliar yuan (hampir 300 juta USD) di Thailand. Penjualan pun merosot tajam: dari puncak 152.000 unit pada 2022, turun ke 127.500 pada 2023, dan anjlok menjadi 64.549 pada 2024.
Masa Depan Neta di Ujung Tanduk
Langkah Fang sebagai CEO pasca-kepergian Zhang Yong akhir 2024, dengan target IPO, ekspansi global, dan margin kotor positif pada 2025, gagal tercapai. Likuiditas memburuk, dan rencana konversi utang ke ekuitas untuk pemasok pun macet. Kini, dengan desakan pemegang saham negara untuk mencopot Fang dan bahkan memulai proses kebangkrutan, nasib Neta kian tak menentu.