Perang Dagang Mobil China vs Jepang di Indonesia

Pabrik produksi mobil listrik BYD di Changzhou
Sumber :
  • Doc. BYD Motor Indonesia

Jakarta, VIVA – Industri otomotif Indonesia merupakan salah satu sektor strategis yang menopang perekonomian nasional. Dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa dan pertumbuhan kelas menengah yang terus meningkat, Indonesia menjadi pasar yang sangat menarik bagi produsen otomotif global.

Tak hanya sebagai konsumen, Indonesia juga dikenal sebagai basis produksi untuk beberapa merek besar dunia. Persaingan antar produsen pun berlangsung sengit, dengan merek-merek dari Jepang mendominasi pasar selama beberapa dekade terakhir.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, mulai terjadi pergeseran dinamika pasar dengan munculnya pemain-pemain baru dari Tiongkok. Mereka masuk dengan strategi agresif: menawarkan teknologi terkini, terutama di segmen kendaraan listrik (EV), dengan harga yang kompetitif.

Booth Toyota di IIMS 2024

Photo :
  • Dok: TAM

Hal ini memicu perang pasar yang semakin panas antara raksasa-raksasa otomotif Jepang yang sudah mapan dengan pendatang baru dari China yang inovatif dan cepat bergerak. Konsumen Indonesia kini dihadapkan pada lebih banyak pilihan dengan rentang harga dan fitur yang semakin beragam.

Merek-merek Jepang seperti Toyota, Honda, dan Mitsubishi masih memegang kendali pasar, didukung oleh jaringan dealer dan layanan purna jual yang luas serta kepercayaan konsumen yang sudah terbentuk sejak lama. Mereka terus memperbarui model dan memperkenalkan varian hybrid serta listrik untuk menjaga posisi di tengah perubahan tren global.

Sementara itu, produsen China seperti Wuling, BYD, dan Chery memanfaatkan momentum elektrifikasi dan transformasi digital mobil untuk menarik perhatian konsumen muda dan urban yang lebih terbuka terhadap teknologi baru.

Chery J6 EV

Photo :
  • Chery Sales Indonesia
Orang Dubai Beli Mobil Bekas Buatan China Seharga Rp24 Miliar

Dari penelusuran VIVA Otomotif di data Gaikindo, Selasa 17 Juni 2025, merek-merek Jepang terus memegang kendali atas penjualan mobil di Indonesia. Dari 10 besar merek dengan penjualan tertinggi, tujuh di antaranya berasal dari Jepang. Lima merek Jepang dengan angka penjualan tertinggi secara retail selama periode Januari-Juni tahun ini adalah sebagai berikut:

1. Toyota: 107.069 unit (32,6% pangsa pasar)
2. Daihatsu: 56.715 unit (17,2%)
3. Honda: 33.955 unit (10,3%)
4. Mitsubishi Motors: 26.360 unit (8,2%)
5. Suzuki: 24.939 unit (7,6%)

Diam-diam Wuling Siapkan Mobil MPV 7-penumpang Hybrid dan Listrik

Total penjualan seluruh merek Jepang (termasuk juga Nissan, Hino, Lexus, dan Subaru) mencapai sekitar 272.000 unit, atau lebih dari 82% dari total pasar.

Sementara itu, merek-merek asal China mulai menunjukkan taringnya dalam pasar otomotif Indonesia, meskipun kontribusinya masih relatif kecil. Beberapa merek China yang tampil menonjol di antaranya:

Wuling Siapkan Mobil Baru Pesaing BYD Dolphin, Harga Rp100 Jutaan

1. Wuling: 8.182 unit (2,5% pangsa pasar)
2. Chery: 7.622 unit (2,3%)
3. BYD: 11.153 unit (3,5%)
4. Denza: 3.996 unit (1,2%)
5. MG (Morris Garage): 1.024 unit (0,3%)

Jika dijumlahkan, penjualan seluruh merek China sepanjang Januari–Mei 2025 mencapai sekitar 36.000 unit, atau setara dengan 11% dari total pasar.

BMW M6 Gran Coupe

BMW Buka Suara Usai Gugatan Merek M6 Ditolak Pengadilan

BMW Group Indonesia buka suara terkait putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat yang menolak gugatan mereka terhadap PT BYD Motor Indonesia mengenai penggunaan merek dagang

img_title
VIVA.co.id
4 Juli 2025