Ban Mobil Listrik Harus Siap Hadapi Torsi dan Beban Lebih
- Istimewa
Jakarta, VIVA – Perkembangan kendaraan listrik (EV/electric vehicle) yang semakin pesat mendorong produsen ban untuk terus berinovasi, termasuk Hankook Tire & Technology, sebagai salah satu pemain di industri ini.
Apriyanto Yuwono, National Sales Manager PCR PT Hankook Tire Sales Indonesia (HTSI) mengatakan bahwa mobil listrik memiliki karakteristik unik yang membuatnya membutuhkan ban khusus yang berbeda dari kendaraan konvensional bermesin pembakaran dalam (ICE).
"Perbedaan paling mendasar terletak pada bobot kendaraan. Mobil listrik umumnya 30 persen lebih berat dibandingkan kendaraan konvensional, sehingga membutuhkan ban yang mampu menopang beban lebih besar," ujar Apriyanto, dikutip VIVA di Jakarta.
Bahan Ban Hankook
- Istimewa
Selain itu, karakter operasional kendaraan listrik yang nyaris senyap juga memerlukan ban dengan teknologi peredam suara untuk menjaga kenyamanan kabin.
"Karena EV tidak menghasilkan suara mesin, dibutuhkan ban yang bisa menunjang kondisi kabin yang hening. Inilah alasan kami menerapkan teknologi sound absorber," kata Apriyanto.
Kemudian, karakter torsi instan pada mobil listrik juga menjadi perhatian dalam pengembangan ban. Ia mengatakan bahwa ban EV harus mampu memberikan traksi optimal sejak kendaraan mulai bergerak.
Sementara itu, efisiensi energi juga menjadi pertimbangan penting. Oleh karena itu, ban EV dirancang dengan teknologi low rolling resistance untuk membantu kendaraan menjangkau jarak lebih jauh dalam sekali pengisian daya.
Menjawab tantangan tersebut, Hankook telah mengembangkan produk ban khusus untuk kendaraan listrik sejak tiga tahun lalu.
"Kami mengawali pengembangan ban EV lewat produk flagship kami, Ventus Prime Evo3 yang telah kami sesuaikan dengan teknologi EV. Namun sejak dua tahun lalu, kami meluncurkan lini khusus bernama ION," jelas Apriyanto.
Lini ban Hankook ION kini telah tersedia dalam berbagai varian, mulai dari Performance, All Weather Performance, Touring, hingga produk Winter khusus untuk kondisi salju.
Keseluruhan produk tersebut dilengkapi dengan teknologi ION Innovative Technology seperti I-Sound Absorber untuk meredam kebisingan, perfect grip untuk daya cengkram optimal, dan bahan ringan untuk mendukung efisiensi energi.
Adapun, inovasi teknologi ban dari Hankook tidak hanya difokuskan pada kendaraan harian di jalan raya, tetapi juga merambah ke ajang balap kelas dunia.
Salah satunya adalah keterlibatannya dalam kejuaraan ABB FIA Formula E World Championship, yang kembali digelar di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) pada Juni 2025.
Pada musim ini, Hankook kembali dipercaya sebagai official partner sekaligus pemasok ban resmi untuk seluruh tim peserta Formula E.
Kepercayaan ini dimanfaatkan Hankook untuk memperkenalkan produk balap terbarunya yang dirancang khusus untuk mendukung performa mobil listrik generasi terbaru di Formula E, yakni GEN3 Evo iON Race.
Ban ini dirancang untuk menghadapi berbagai tantangan khas lintasan balap, seperti kecepatan tinggi, tikungan tajam, serta kondisi cuaca tropis ekstrem yang menjadi karakter khas sirkuit jalan raya di Jakarta.
“GEN3 Evo iON Race adalah wujud inovasi terbaru kami. Komponen ban ini mengandung 35 persen material berkelanjutan, termasuk resin yang meningkatkan daya cengkeram hingga 5–10 persen, karet alam untuk menambah daya tahan, serta serat rayon organik demi menjaga stabilitas,” jelas Manfred Sandbichler, Senior Director Hankook Motorsports, dalam kesempatan yang sama.
Ia juga menegaskan bahwa Hankook telah berhasil menunjukkan performa dan keandalannya selama tiga musim terakhir di ajang Formula E.
Sebagai bagian dari komitmen terhadap keberlanjutan, Manfred menambahkan bahwa seluruh ban yang telah digunakan selama balapan akan didaur ulang di fasilitas tersertifikasi, dan diproses kembali untuk mendukung siklus produksi generasi berikutnya.