Dunia Ketergantungan Mobil China
- Carnewschina
China, VIVA– Industri otomotif China sedang mengalami perubahan besar. Dalam lima bulan pertama tahun 2025, China semakin agresif mengekspor mobil ke berbagai negara, namun di saat yang sama, impor kendaraan dari luar negeri justru anjlok.
Seperti dikutip VIVA dari Carscoops, Kamis 3 Juli 2025, berdasarkan data dari Asosiasi Dealer Mobil China (CADA) menunjukkan bahwa sepanjang Januari hingga Mei 2025, total ekspor mobil China mencapai 2,83 juta unit. Angka ini naik sekitar 16 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Bahkan pada bulan Mei saja, ekspor mencapai 682 ribu unit, tumbuh 20 persen secara tahunan.
Sebaliknya, jumlah mobil yang masuk ke pasar domestik China terus menurun. Impor pada bulan Mei hanya mencatatkan sekitar 47 ribu unit, atau turun 25 persen dibandingkan tahun lalu. Jika ditotal sejak awal tahun, China baru mengimpor 180 ribu kendaraan, turun 33 persen dari periode yang sama di 2024.
Penurunan paling signifikan terjadi pada mobil buatan Amerika Serikat. Pada Mei 2025, China hanya mengimpor 3.130 unit kendaraan dari Negeri Paman Sam, merosot tajam hingga 68 persen. Jika dihitung dari awal tahun, total impor mobil dari AS baru mencapai 18.849 unit, atau turun hampir setengahnya dibanding tahun sebelumnya.
Kondisi ini mencerminkan bahwa ketegangan dagang antara China dan Amerika Serikat masih menjadi penghalang besar. Meskipun kedua negara sempat menyepakati jeda kenaikan tarif selama 90 hari pada Mei lalu, bea masuk untuk mobil asal AS tetap tinggi. Mobil dengan kapasitas mesin di atas 2,5 liter dikenakan tarif 25 persen, sementara mesin kecil dikenai 15 persen.
Di sisi lain, Amerika Serikat juga memperketat pintu masuk untuk kendaraan asal China. Pemerintah AS telah menerapkan aturan baru yang melarang impor kendaraan yang menggunakan perangkat lunak terhubung buatan negara-negara yang dianggap berisiko bagi keamanan nasional, termasuk China.
Di tengah kondisi itu, ekspor mobil energi baru dari China justru terus menunjukkan pertumbuhan yang impresif. Mobil listrik dan hybrid plug-in buatan China semakin diminati di pasar global. Pada Mei 2025, ekspor kendaraan listrik China mencapai 296 ribu unit, naik 43 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Beberapa negara yang menjadi pasar utama mobil listrik buatan China antara lain Brasil, Belgia, Filipina, Inggris, Meksiko, dan Australia. Popularitas kendaraan listrik dari China didorong oleh harga yang kompetitif serta peningkatan kualitas produk yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Sementara itu, meskipun tren impor ke China sedang menurun, beberapa negara masih tercatat aktif mengirimkan kendaraan ke pasar domestik mereka. Jepang menjadi eksportir mobil terbesar ke China selama lima bulan pertama 2025, disusul oleh Jerman dan Slovakia.
Merek-merek global seperti General Motors, Ford, Tesla, hingga BMW juga masih masuk dalam daftar pemain besar yang mengekspor kendaraan ke China. Namun, tekanan dari regulasi dan situasi geopolitik membuat jumlah pengiriman mereka ikut terdampak.
Industri otomotif China kini seperti berjalan satu arah. Di satu sisi, mereka semakin mendominasi pasar ekspor global, terutama di segmen kendaraan listrik. Namun di sisi lain, kebijakan protektif dan perang dagang membuat pasar mobil impor di dalam negeri semakin mengeci
