Nasib Konversi Motor Listrik Usai Ada Efisiensi Anggaran

Konversi motor listrik
Sumber :
  • Arianti Widya

Jakarta, VIVA – Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) mengungkapkan kabar terbaru soal konversi motor listrik usai adanya kebijakan efisiensi anggaran, yang berdampak pada berbagai Kementerian, lembaga, serta pemerintah daerah.

Tarif Listrik PLN Diputuskan Tetap Sampai September, Ini Alasannya

Sebagai informasi, Kementerian ESDM selama ini telah menggodok adanya program konversi motor listrik sejak 2023 lalu.

Pada tahun tersebut, sebanyak 145 unit sepeda motor sudah dikonversi ke listrik. Kemudian pada 2024, program konversi mengalami peningkatan capaian, sekitar 1.300 unit.

Gag Nikel Bakal Beroperasi Lagi, Wamen ESDM Ungkap Alasannya

Berdasarkan data yang dipaparkan, jumlah pendaftar konversi motor listrik hingga 2024 adalah sebanyak 1.210 unit.

Sementara itu, bantuan subsidi yang telah diberikan pemerintah adalah sebanyak 1.111 unit, dan realisasi konversi motor listrik untuk kementerian/ lembaga dan Pemerintah Daerah sebanyak 50 unit.

Menteri Bahlil Bakal Awasi Lima Perusahaan Tambang di Raja Ampat

Konversi motor BBM menjadi motor listrik.

Photo :
  • VIVA/Maha Liarosh

Memasuki 2025, kelanjutan dari program konversi motor listrik ini masih dipertanyakan. Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi mengungkapkan bahwa hal tersebut disebabkan karena adanya kebijakan efisiensi anggaran.

"Saya belum tahu, ini banyak yang tanya juga soal konversi motor listrik ya. Pak Menteri (ESDM) bilang ada. Tetapi, anggarannya masih kita diskusikan, karena efisiensi. Pasti akan dilanjutkan, tunggu arahan ya," ujarnya, dikutip VIVA di acara Carbon Neutrality Mobility Event oleh Toyota: Beyond Zero Festival di Gambir Expo, Jakarta Pusat.

Maka dari itu, Eniya mengatakan bahwa pihaknya telah memberikan penawaran kepada perusahaan-perusahaan untuk ikut serta dalam program konversi motor sebagai wadah Corporate Social Responsibility (CSR).

“Kemarin dikasih insentif Rp10 juta plus dana CSR dari perusahaan sekitar Rp5 juta, untuk beli baterainya. Jadi ada tambahan insentif Rp15 juta dan Alhamdulillah kemarin yang langsung masuk ke Kementerian SDM itu, sudah tersalurkan untuk melakukan program konversi motor listrik,” tutupnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya