Penjualan Sepeda Motor Masih Dihantui Opsen Pajak
- Wahana Honda
Jakarta, VIVA -Â Pasar sepeda motor di Indonesia awal tahun ini masih menunjukkan optimisme meskipun tantangan ke depan semakin meningkat.
Executive Vice President PT Astra Honda Motor, Thomas Wijaya, menyampaikan harapan bahwa penjualan sepeda motor tahun ini dapat mencapai minimal 6,4-6,5 juta unit, bahkan maksimal hingga 6,7 juta unit menurut asosiasi.
"Jika harapannya pasar sepeda motor di awal tahun masih 6,3 juta, tahun ini kita harapkan bisa mencapai minimal 6,4-6,5 juta. Kalau di asosiasi, itu maksimal bisa sampai 6,7 juta," ujarnya di acara buka puasa bersama media, dikutip VIVA Otomotif Jumat 7 Maret 2025.
Optimisme tersebut didorong oleh beberapa faktor, seperti stabilitas harga komoditas, sektor pertanian yang masih cukup baik, serta bantuan sosial yang tersalurkan dengan baik. Hal ini berdampak pada daya beli masyarakat yang masih terjaga, terutama di bulan puasa dan menjelang Lebaran.
"Harga-harga bahan pokok saat ini masih cukup terjaga. Hanya harga cabai yang naik, sementara komoditas lain seperti beras dan bawang masih dalam kondisi manageable. Ini membantu daya beli masyarakat tetap baik," tuturnya..
Selain itu, kebijakan tidak diberlakukannya pajak pertambahan nilai (PPN) 12% dan pajak opsen bagi konsumen sepeda motor turut memberikan dampak positif bagi industri. Keputusan pemerintah daerah untuk tidak mengimplementasikan opsen ini sangat membantu menjaga daya beli masyarakat.
"Kami bersyukur, di kuartal pertama ini pajak opsen tidak diberlakukan. Jika diterapkan, konsumen harus membayar tambahan Rp400 ribu hingga Rp1 juta per unit. Jadi, kami berharap jika ada rencana kenaikan pajak lagi, bisa ditahan," ungkapnya.
Namun, tantangan tetap ada, terutama terkait keberlanjutan insentif dan subsidi dari pemerintah daerah. Jika subsidi ini dihentikan, daya beli masyarakat bisa terdampak.
"Kami berharap kebijakan subsidi atau insentif ini bisa berlanjut hingga akhir tahun. Dengan kondisi ekonomi yang masih tidak menentu, keberlanjutankebijakan ini penting agar daya beli masyarakat tetap kuat," jelasnya.
