Jangan Lakukan Kebiasaan Buruk Ini agar Komstir Motor Tak Cepat Rusak

Cara cepat mendeteksi ciri ciri komstir yang rusak
Sumber :
  • vstory

Bekasi, VIVA – Bagi sebagian pengguna sepeda motor, istilah komstir mungkin masih terdengar asing. Padahal, komponen ini memiliki peran penting dalam kenyamanan dan keamanan berkendara.

Daftar Harga Ban FDR Terbaru 2025

Komstir, atau dalam bahasa teknis dikenal sebagai steering bearing, adalah bagian yang menghubungkan kemudi (stang) dengan rangka motor dan memungkinkan stang dapat berputar dengan halus.

Kerusakan pada komstir bisa menimbulkan gejala seperti setang terasa berat, bergetar, atau bahkan tidak presisi saat berbelok.

TVS Motor "Caplok" ION Mobility, Siap Gempur Pasar Motor Listrik Asia Tenggara

Jika dibiarkan, kondisi ini tidak hanya mengganggu kenyamanan berkendara, tetapi juga berisiko menimbulkan kecelakaan.

Ilustrasi bengkel resmi Ahass

Photo :
  • Arianti Widya
Awas, Satu Komponen Ini Bisa Jadi Pemicu Rem Blong Pada Motor

Erlan, pemilik Bengkel Erlan Motor (BEM) di Bekasi menyebutkan bahwa kerusakan komstir biasanya disebabkan oleh faktor eksternal saat berkendara.

"Sebenarnya, komstir bisa cepat rusak karena beberapa hal. Penyebab utamanya adalah lubang di jalan, kondisi jalan rusak, serta benturan dengan separator yang berbentuk garis-garis di jalan. Jadi kalau pengendara telat mengerem ketika menghadapi lubang, maka hentakan yang terjadi dapat merusak komstir," ujar Erlan, kepada VIVA.

Kemudian, ia menjelaskan bahwa separator jalan menjadi salah satu pemicu kerusakan paling signifikan.

"Separator jalan juga jadi penyebab kerusakan yang cukup signifikan karena menimbulkan getaran secara terus-menerus ya. Terus juga polisi tidur dan jalanan yang tidak rata juga bisa mempercepat kerusakan komstir," jelas Erlan.

Ia menambahkan, "Yang paling parah memang separator, karena frekuensi getaran yang tinggi saat dilewati."

Tak hanya faktor jalan, kondisi komponen lain yang rusak juga bisa berdampak langsung pada komstir.

"Kerusakan komstir juga bisa terjadi karena bearing roda depan sudah rusak tapi tidak segera diganti. Urutannya, pertama bearing, kedua ban, lalu ketiga adalah komstir. Jika bearing sudah rusak, maka komstir akan menerima beban dan getaran lebih besar, sehingga lebih cepat rusak," tutupnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya