Update

SALAH: Korban Game, Kalau Sudah Kena Syaraf Seperti Ini Gimana Coba?

Korban di Puskesmas Dukun, Muntilan.
Sumber :
  • VIVAnews

VIVA – Sebuah video yang menayangkan seorang anak yang mengalami gangguan syaraf beredar luas melalui group whatsapp. Di video tersebut terlihat seorang anak yang duduk di kursi, ditemani seorang bapak. 

Bukan Cuma Roket, Elon Musk Juga ‘Ngebut’ Lewat Game Boosting

Gerakan anak tersebut terlihat tidak stabil. Tangannya bergerak-gerak sendiri. Begitu juga anggota tubuh lainnya. Dalam video tersebut terdengar suara seorang ibu menggunakan bahasa Jawa. Ia menanyakan apakah anak tersebut suka main game, anak tersebut mengiyakan. Suara ibu tersebut terus terdengar bahwa anak tersebut terlalu banyak bermain game, kecanduan game, dan seterusnya.

Peredaran video tersebut meluas, dan dibumbui dengan kalimat, "korban main game , sdh ada di kec. Dukun , muntilan , ..bs di sampaikn ke siswa2 kalo  sdh kena syaraf seperti ini bagaimana coba ? Masa depan masih panjang  ???? ....himbauan untuk siswa agar HP/ smartphone digunakan secara bijak dan untuk hal positif." # peringatan jg untuk kita  sbg orangtua untuk anak2 kita ????

Tips Aman Anak jadi YouTuber biar Enggak Ketipu, Orangtua Wajib Tahu

Verifikasi Fakta

Berdasarkan klarifikasi dari Kepala Puskesmas Dukun, dr. Didik Guntur Saputra kepada tim cekfakta.com,  pihak dokter Puskesmas tidak mengetahui ada perekaman video dan pihak dokter Puskesmas tidak mengeluarkan rujukan dengan diagnosa apa yang terjadi pada anak tersebut akibat game online.

Fakta Mengejutkan Dibalik Penangkapan Bjorka: Duit Hasil Jual Data Buat Hidupi Kerabat

Pada saat video yang viral tersebut direkam, baik keluarga atau perekam video tersebut belum mengetahui penyebab kondisi pasien tersebut sehingga muncul dugaan kondisi pasien tersebut karena terlalu sering bermain game online.

Pihak Puskesmas Dukun dan keluarga memohon kepada masyarakat agar video ini tidak disebarkan karena dikhawatirkan akan merusak psikis anak tersebut.

Surat dari Puskesmas Guntur, Muntilan.

Terkait video viral anak di Puskesmas Dukun ini , sudah dilakukan mediasi antara pelaku dan keluarga korban. Dalam surat pernyataan tertanggal 25 Agustus 2019, Ida Riyani  menyampaikan permohonan maaf karena telah melakukan kesalahan terhadap anak bernama Ramadhan NR karena telah merekam dan menyebarkan video hasil rekamannya tersebut tanpa mendapat izin dari pihak keluarga.

Ida mengaku khilaf, salah dan menyesal atas perbuatannya. Ia mengaku tidak tahu efek yang terjadi atas perbuatannya. Ida juga meminta masalah ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Surat pernyataan mohon maaf Ida yang dibubuhi materai itu juga ditandatangani perangkat desa dan kepala dusun sebagai saksi. Ida juga menyampaikan maaf melalui video yang direkam saat mediasi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya