WhatsApp Tak Lagi 'Media Sosial Gratis'

Logo aplikasi WhatsApp.
Sumber :
  • www.pixabay.com/Arivera

Salah satu pendiri WhatsApp yang telah hengkang, Brian Acton, mengatakan bahwa iklan akan mulai beroperasi di aplikasi tersebut pada tahun berikutnya.

Laba Induk Usaha Google Tembus Langit! AI dan Cloud Jadi Mesin Uang Baru

"Iklan bertarget adalah alasan saya tidak suka berada di sana. Facebook menggambarkan serangkaian praktik bisnis, prinsip, etika, dan kebijakan yang belum tentu saya memiliki suara yang sama," kata Brian.

Aplikasi kirim pesan itu belakangan ini bukan lagi sekadar dimanfaatkan untuk berbagi curhat maupun informasi antar-teman atau kerabat, tapi sudah menjadi medium yang ampuh untuk memasarkan produk dengan pendekatan populer 'mouth-to-mouth advertising' atau iklan mulut ke mulut.

OTT Asing seperti Netflix dan Meta Untung Ratusan Triliun, tapi Enggak Bayar Apa-apa di RI

Platform call center

Pemerintah Diminta Tegas Kelola OTT Asing agar Tak Rugikan Operator Lokal

Itu sebabnya, Facebook ngebet ingin mendapat cipratan rezeki dari sistem iklan ala media sosial milik Mark Zuckerberg itu.

Walau nilai satuannya kecil, kalikan saja dengan 1,5 miliar pengguna setiap hari, maka jumlah dolar AS yang bakal diraup akan berbukit-bukit.

Melansir BBC, dengan layanan berbayar itu, WhatsApp akan membantu perusahaan untuk menjadi jembatan komunikasi dengan konsumen. Istilahnya, mereka akan menjadi salah satu platform pendukung call center sebuah perusahaan.

Perusahaan bisa menggunakan WhatsApp untuk berinteraksi dengan konsumen atau pelanggannya, baik untuk mengirimkan informasi atau hanya sekadar fast respons.

Misalnya, perusahaan jasa pengiriman yang bisa memberikan informasi kapan kiriman sampai, atau bisnis penerbangan yang bisa mengirimkan informasi konfirmasi order atau boarding pass melalui WhatsApp.

Semakin sering berkirim pesan, maka biaya yang dikenakan juga semakin mahal bila dibandingkan dengan layanan pesan singkat biasa.

Sama halnya dengan pesan-pesan lain yang dikirimkan lewat WhatsApp, percakapan tentang bisnis atau aktivitas jual beli ini juga akan dienkripsi. 

Ini artinya, WhatsApp tidak akan dapat membacanya. Namun, melaporkan berbagai perusahaan akan diizinkan untuk menyimpan salinan pesan di tempat lain dalam keadaan didekripsi.

Tak hanya itu, pengguna atau konsumen bisa melakukan interaksi lebih dulu ke perusahaan melalui WhatsApp. Konsumen bisa meminta bantuan informasi atau meminta prosedur teknis dari perusahaan yang dituju.

"Dasarnya adalah menawarkan support atau respons secara cepat dan real-time kepada konsumen. Kami juga akan berhati-hati, sebisa mungkin tak akan membombardir mereka dengan pesan spam," ujar pihak WhatsApp.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya