Sehat Usai Lebaran
- ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah
Cara mengantisipasi
Kuncoro menjelaskan bahwa makanan berserat tinggi, seperti sayuran dan buah-buahan harus diprioritaskan lantaran bersifat mengenyangkan tetapi kalorinya sangat rendah, sehingga tidak menimbulkan naiknya kadar gula darah.
"Kadang-kadang di hadapan kita ada salad, ada sayur-sayuran yang segar. Makanan itu yang didahulukan, diperbanyak. Nah, setelah setengah kenyang, otomotis nanti menu yang lain hanya dicicipi sedikit saja," ujarnya.
Selain mengonsumsi makanan tinggi serat, tak cuma bagi penderita penyakit diabetes dan kronis lainnya, orang sehat pun dianjurkan untuk berolahraga agar tetap fit usai Lebaran. Itu lantaran olahraga akan menurunkan kadar gula darah antara 7-20 kali lipat dibandingkan tidak berolahraga.
"Olahraga rutin antara 30 sampai 60 menit, sesuai kemampuan," imbuh Natalia.
Senada dengan Kuncoro dan Natalia, Ari mengatakan, penting untuk memperhatikan jumlah kalori dari makanan dan minuman karena camilan sekecil apapun kalau manis, cokelat dan berlemak pasti mengandung kalori. Perlu diketahui bahwa lemak memiliki kalori dua kali lebih besar dibanding karbohidrat.
Karena itu, dia mengingatkan untuk membatasi makanan yang terlalu manis dan asin serta perhatikan kualitas makanan dan minuman tersebut. Selain itu, usahakan hanya mengonsumsi satu macam lauk saja dan kurangi mengonsumsi nasi saat makan besar jika sudah banyak menyantap kue Lebaran.
Di samping itu, minum lebih dari 2 liter air per hari, namun kurangi minuman dingin dan gorengan yang bisa mengiritasi saluran pernafasan, sehingga saat harus beraktivitas kembali usai Lebaran tetap dalam keadaan sehat walafiat. Banyak mengonsumsi sayuran saat makan pagi, siang dan malam di sela-sela mengonsumsi hidangan Lebaran pun penting dilakukan.
"Tetap melakukan aktivitas olahraga atau bergerak dan usahakan tidur minimal 6 jam," saran Ari.
Dikutip dari Monster Gulf, olahraga yang bisa dilakukan usai Lebaran, di antaranya berjalan, bersepeda, berenang, kardio ringan atau angkat beban. Namun pastikan hal itu berjalan konsisten.
Selain olahraga, menjadikan puasa sebagai kebiasaan pun bisa dilakukan setelah tubuh terbiasa berpuasa selama Ramadan, karena bisa menurunkan berat badan, tekanan darah dan kolesterol, mempercepat metabolisme dan meningkatkan daya ingat, tidur serta konsentrasi. Memasukkan suplemen probiotik dalam rutinitas harian juga bisa membantu mengisi kembali tingkat bakteri baik di usus sekaligus meningkatkan kesehatan pencernaan.