Sebut Tak Ada Tambahan Gaji-Tunjangan DPR, Pasha Ungu: Asik Juga Kalau Dinaikkan!

Pasha Ungu
Sumber :
  • IG @pashaungu_vm

VIVA – Isu kenaikan tunjangan anggota DPR RI kembali memanaskan diskusi publik, terutama setelah gelombang demonstrasi yang mengecam kebijakan tersebut. Masyarakat menilai rencana tunjangan sebesar Rp50 juta per bulan sebagai pengganti fasilitas rumah dinas, yang akan berlaku mulai Oktober 2024 hingga Oktober 2025, tidak sensitif terhadap kondisi ekonomi rakyat yang tengah menghadapi ketidakpastian. 

Diserang Netizen Gara-gara Namanya Mirip Ahmad Sahroni, Eks Pemain Persija Buat Klarifikasi yang Bikin Ngakak

Demonstrasi besar-besaran digelar di depan gedung DPR RI pada 25 Agustus 2025, melibatkan berbagai elemen masyarakat seperti mahasiswa dan buruh, yang menuntut pembatalan wacana tersebut. Media sosial turut diramaikan dengan kritik terhadap para wakil rakyat, yang dianggap tidak memahami kesulitan masyarakat.

Di tengah polemik ini, anggota DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Sigit Purnomo Said, yang lebih dikenal sebagai Pasha Ungu, memberikan klarifikasi. Dalam wawancara di podcast Curhat Bang yang dipandu Denny Sumargo, Pasha menegaskan bahwa hingga kini ia belum menerima informasi resmi mengenai kenaikan tunjangan tersebut. Hadir bersama pengamat ekonomi Ferry Irwandi, ia mempertanyakan sumber informasi yang menyebutkan adanya kenaikan tunjangan.

Andovi dan Jovial Da Lopez Ikut Demo Bawa 17+8 Tuntutan Rakyat: Reformasi DPR Besar-besaran

"Yang dikatakan kenaikan tunjangan itu dari sisi mana, yang mana? Saya merasa sebagai anggota DPR belum ada loh tahun ini. Belum ada kenaikan tunjangan," ujar Pasha, mengutip video YouTube Denny Sumargo, Kamis 28 Agustus 2025.

"Itu yang saya katakan, itu hitungan dari mana?" tanyanya.

TNI-Polri Diminta Tegas ke Pelaku Pengrusakan dan Penjarahan, Tapi Jangan Salah Tangkap

Pasha menjelaskan bahwa tunjangan seperti komunikasi, transportasi, dan tempat tinggal memang telah diberikan sejak pelantikan, namun tidak ada kenaikan seperti yang diisukan. 

"Ini kan soal isu ada kenaikan tunjangan, kita tanya di mana? Kita juga 'Wah asik juga kalau ada kenaikan'. Tapi begitu isu ini menguat, kita juga bingung," jelasnya.

Isu tunjangan ini mencuat setelah pernyataan Wakil Ketua DPR RI, Adies Kadir, yang menyebut biaya sewa rumah anggota DPR mencapai Rp3 juta per hari. Angka ini memicu kebingungan, termasuk bagi Pasha sendiri. 

"Saya juga bingung. Saya datang ke sini nih, lagi nyari tahu, dari mana Rp3 juta ini?," kata lelaki yang juga vokalis band Ungu tersebut.

Mantan Wakil Wali Kota Palu ini menegaskan perlunya transparansi agar publik tidak salah paham. Ia mengakui bahwa isu ini telah memicu keresahan, dan DPR perlu menjelaskan secara rinci mekanisme penentuan tunjangan.

Meski demikian, Pasha menilai bahwa tugas DPR tetap fokus pada pengawasan pemerintah dan pelayanan kepada masyarakat, sembari berharap polemik ini dapat segera diredakan melalui komunikasi yang lebih terbuka.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya