Kolaborasi Indonesia-Korea, Rio Dewanto Bocorin Peran Menantangnya di Film Keadilan (The Verdict)
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta, VIVA – Aktor kenamaan Rio Dewanto akhirnya buka suara mengenai peran menantangnya sebagai Raka dalam film terbarunya, Keadilan (The Verdict). Film ini merupakan proyek kolaborasi unik yang mempertemukan sutradara Indonesia Yusron Fuadi dan sutradara Korea Lee Chang Hee.
Dalam konferensi pers film Keadilan, pada Rabu 24 September 2025, Rio Dewanto membagikan perspektifnya mengenai karakter Raka yang ia lakoni. Ia menekankan bahwa Raka bukanlah tokoh yang mudah dikotak-kotakkan sebagai protagonis atau antagonis. Scroll untuk tahu cerita lengkapnya, yuk!
"Yang menarik dari memainkan Raka ini tidak selalu manusia itu protagonis dan antagonis. Ada alasan. Buat saya, ketika dihadapkan seperti itu saya melakukan hal yang sama dengan cara saya sendiri untuk mendapat keadilan," ungkap Rio Dewanto.
Film Keadilan (The Verdict) menyajikan kisah dramatis di mana karakter Raka nekat membajak sebuah persidangan. Tindakan ekstrem ini ia lakukan demi memperjuangkan keadilan untuk istrinya. Secara langsung, Raka harus berhadapan dengan Timo, seorang pengacara yang diperankan oleh Reza Rahadian, yang justru membela pihak terduga dalang di balik penderitaan istri Raka.
Rio Dewanto mengungkapkan bahwa Raka memang memiliki kapasitas dan dukungan untuk melancarkan aksinya tersebut. Ia bahkan sempat melontarkan pernyataan yang bernada antusias mengenai kesempatan unik ini.
"Kebetulan Raka punya kapasitas untuk mengkudeta pengadilan dengan dukungan di belakang. Kapan lagi gue bisa mengkudeta persidangan?" lanjut suami dari Atiqah Hasiholan ini.
Selain tantangan karakter, Rio Dewanto juga merasa bangga bisa bekerja di bawah arahan dua sutradara sekaligus. Menurutnya, pengalaman baru ini menjadi pembelajaran berharga yang membantunya memperdalam karakternya.
"Kerja sama dengan dua director ini belajar juga buat gue. Kerja dengan sutradara Korea yang punya profesional, bukan berarti mas Yusron tidak ada tapi beda dengan Lee yang punya urusan teknis dan storyboard tapi lebih ke pengadeganan, dialog dan drama dan sebagainya," jelas Rio.
Meski demikian, Rio Dewanto tidak menampik bahwa film Keadilan memiliki tantangan tersendiri. Sebagian besar adegan film berlokasi di ruang pengadilan, yang menuntutnya untuk menjaga intensitas akting.
"Tantangannya di mana membuat supaya adegan terutama di ruang persidangan itu tidak monoton karena 60-70 persen berada di ruang persidangan," tutup Rio Dewanto.
Film Keadilan (The Verdict) dijadwalkan tayang dan siap mengguncang bioskop-bioskop di Indonesia mulai tanggal 20 November 2025.