Soal Royalti Lagu Indonesia Raya, Begini Kata Addie MS

Addie Ms
Sumber :
  • VIVA/ Putri Dwi Rahmadani

VIVA – Perdebatan mengenai hak cipta dan royalti musik semakin ramai diperbincangkan, termasuk ketika menyangkut lagu kebangsaan Indonesia Raya. Komponis sekaligus konduktor kenamaan, Addie MS, turut memberi pandangannya terkait hal ini. Ia menegaskan bahwa karya cipta lagu kebangsaan tersebut pada dasarnya sudah menjadi bagian dari ranah publik.

Addie MS Ungkap Kesedihannya Melihat Musisi Terpecah Belah Karena Royalti

Menurut Addie MS, lagu Indonesia Raya memang sudah lama dianggap sebagai public domain, sehingga tidak lagi memiliki kewajiban royalti. Scroll ke bawah untuk simak artikel selengkapnya. 

Addie MS

Photo :
  • VIVA/Trisya Frida

Harmoni 30 Tahun, Twilite Chorus Rayakan Perjalanan Emas Lewat Konser Spesial

“Jadi Indonesia Raya itu kan konon oleh pemerintah zaman itu, masa itu sudah dibayar. Jadi kayak sudah gak ada royalti. Itu public domain,” ujar Addie MS saat ditemui di Jakarta pada Rabu, 1 Oktober 2025. 

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa aturan umum hak cipta berlaku selama 70 tahun setelah penciptanya meninggal. Setelah melewati batas waktu tersebut, karya akan menjadi milik publik. Artinya, siapa pun bebas membawakan lagu tersebut tanpa perlu membayar royalti. Hal ini berlaku bukan hanya pada Indonesia Raya, tetapi juga pada berbagai lagu daerah maupun karya klasik lainnya.

Perusahaan Ini Kasih Layanan Atasi Kebingungan Dunia Usaha soal Royalti Pemutaran Musik

Meski begitu, Addie menekankan bahwa ada pihak lain yang masih bisa mendapat hak terkait, seperti produser, arranger, dan pengarah musik yang membuat aransemen baru. Ia mencontohkan pengalamannya sendiri. 

“Indonesia Raya rekaman yang beredar, yang sekarang dipakai dimana-mana itu, produsernya ya termasuk aku. Jadi kalau mau hitung-hitungan, kaya raya sekali aku sekarang. Cuma dari awal aku bikin rekaman itu, memang bukan tujuan (meraup keuntungan) itu. Jadi aku gak terima royalti apa-apa gitu,” jelasnya.

Ia mengungkap bahwa rekaman Indonesia Raya yang banyak dipakai saat ini didanai oleh rekannya, Youk Tanzil. Rekaman tersebut kemudian diperbanyak dan dibagikan ke berbagai sekolah hingga lembaga, tanpa ada niatan komersialisasi. 

Bagi Addie, idealisme lebih penting daripada keuntungan finansial ketika berbicara tentang lagu kebangsaan. Tujuannya sederhana, yakni agar lagu Indonesia Raya bisa diakses, dinyanyikan, dan dinikmati seluruh rakyat tanpa ada beban biaya.

Meski isu royalti belakangan ini kembali mencuat dan sempat memicu perdebatan antara para musisi, Addie memilih untuk mengambil sikap tenang. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya