Soleh Solihun Curhat Diburu Petugas Pajak, Bongkar Penghasilan Kanal Medsosnya

Soleh Solihun Curhat Diburu Petugas Pajak
Sumber :
  • Istimewa

JAKARTA  – Youtuber Soleh Solihun mengungkapkan bahwa dirinya tak dipercaya Kantor Pajak terkait pendapatan dari adsens di Youtuber. Ungkapan itu Soleh Solihun ungkapkan di Akun X (twitter) @.solehsolihun.

Pajak Waris Balik Nama Rumah Ayahnya Capai Puluhan Juta, Leony: It's Not Fair

Ia bercerita orang pajak masih saja tak percaya dengan penjelasannya dan manajemen soal pendapatannya dari Youtube. Mereka masih terus mengejar dan menanyakan pendapatannya dari Youtube.

Soleh Solihun

Photo :
  • VIVAnews/Fernando Randy
Deklarasi Lembaga Pemerhati Pajak Indonesia (LPPI) Soroti Rasio Pajak RI Stagnan 12% PDB

Padahal, ia dan manajemennya sudah memberi bukti dari halaman revenue akun Youtubenya bahwa hanya dapat pendapatan selama 2 bulan pada 2018.

"Dan tidak dapat duit lagi, orang pajak masih gak percaya juga," katanya Jumat,  

Tuding Raffi Ahmad Diduga Gelapkan Pajak, Kisman Latumakulita: Itu Aib, Bukan Contoh yang Baik

Soleh Solihun mengatakan setelah ditelusuri ternyata orang pajak yang terus bertanya soal penghasilan itu ternyata berbeda dengan account representative (AR) yang pernah mendatangi manajemennya.

"Padahal, sama AR yang waktu itu, sudah beres persoalannya," katanya.

Unggahan keluhan Soleh pun direspons akun X Ditjen Pajak @DitjenPajakRI. Akun X Ditjen Pajak itu meminta Soleh supaya mengonfirmasi keluhannya itu ke account representative Kantor Pelayanan Pajak tempatnya terdaftar.

"Terima kasih, Kak. Terkait hal tersebut Kakak dapat melakukan konfirmasi kembali kepada AR di KPP terdaftar," tulis akun X Ditjen Pajak.

Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan memang telah menargetkan profesi Youtuber dan selebritis dari media sosial menjadi salah satu Wajib Pajak (WP) yang harus dipungut Pajak Penghasilannya (PPh).

Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu

Wamenkeu Jamin Strategi Penerimaan Pajak 2025 Tak Bebani Masyarakat

Wamenkeu Anggito Abimanyu mengatakan strategi penerimaan pajak yang akan diterapkan tahun 2026 tidak akan membebani masyarakat.

img_title
VIVA.co.id
19 September 2025