Kronologi Penembakan Influencer Meksiko Valeria Marquez, Ditembak Mati saat Live TikTok
Zapopan, VIVA – Kabar tragis mengenai seorang influencer cantik bernama Valeria Márquez yang diduga menjadi korban penembakan saat sedang melakukan siaran langsung di TikTok sontak menghebohkan jagat maya. Berita ini pun dengan cepat menyebar dan memicu berbagai spekulasi serta rasa penasaran publik mengenai kronologi kejadian sebenarnya.
Kabar mengenai penembakan Valeria Márquez pertama kali mencuat melalui berbagai platform media sosial, termasuk TikTok, Twitter (X), dan Instagram.
Beberapa akun anonim dan media lokal diduga menyebarkan informasi mengenai insiden mengerikan yang menimpa influencer dengan paras menawan tersebut. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Disebutkan bahwa peristiwa itu terjadi saat Valeria sedang melakukan siaran langsung (live) di akun TikTok pribadinya.
Valeria Marquez.
- Guardian.
Dilansir dari CNN Internasional, informasi yang beredar mengenai penembakan Marquez bermula saat seorang kurir datang mengantarkan sebuah paket kecil di salon miliknya di Zapopan, Meksiko.
"(Paket) Ini (boneka) anak babi kecil!" serunya ceria kepada para penonton, sambil membuka isi paket yang merupakan sebuah boneka binatang.
Ia tersenyum lebar dan melemparkan rambut pirangnya ke bahu, tanpa menyadari bahwa momen itu akan menjadi yang terakhir.
Beberapa detik kemudian, tiba-tiba terdengar suara tembakan. Marquez ditembak dan tewas di kursinya. Darah memenuhi meja di depannya, sementara siaran langsung masih terus berlangsung.
Valeria Marquez
Rekaman baru berhenti ketika seseorang mengambil teleponnya, wajah mereka sempat tertangkap kamera. Menurut Kantor Kejaksaan Agung Jalisco, Marquez ditembak oleh seorang pria yang masuk ke salonnya.
Kasus ini kini diselidiki sebagai dugaan femisida, pembunuhan terhadap perempuan karena alasan berbasis gender. Kematian Marquez, seorang figur publik dengan lebih dari 100.000 pengikut di Instagram, mengguncang Meksiko.
Negara itu memang telah lama bergulat dengan epidemi kekerasan terhadap perempuan, yang seringkali berujung pada pembunuhan. Tragedi ini terjadi hanya beberapa hari setelah kasus serupa, seorang kandidat wali kota di negara bagian Veracruz juga ditembak mati saat melakukan siaran langsung, bersama tiga orang lainnya.
Meski tidak semua pembunuhan perempuan dikategorikan sebagai femisida, banyak yang masuk dalam kategori tersebut.
Amnesty International mencatat bahwa pada 2020, seperempat dari pembunuhan perempuan di Meksiko diselidiki sebagai femisida dengan kasus tercatat di seluruh 32 negara bagian.
Banyak yang menyampaikan ucapan duka dan berharap Valeria segera mendapatkan keadilan jika memang menjadi korban kejahatan. Insiden ini juga memicu diskusi mengenai keamanan para pembuat konten di media sosial dan potensi risiko yang mungkin mereka hadapi.
Kabar mengenai penembakan Valeria Márquez saat live TikTok masih menjadi misteri yang menunggu konfirmasi dan penyelidikan lebih lanjut. Kronologi pasti kejadian, motif pelaku dan kondisi terkini Valeria Márquez baru bisa dipastikan setelah adanya pernyataan resmi dari pihak berwajib.