Merinding! dr Tirta Ceritakan 18 Pasien Sakaratul Maut: Teman Datang Lalu Pergi, Keluarga yang Abadi!

Jakarta, VIVA –  Memiliki teman banyak dalam hidup memang menjadi suatu hal yang menyenangkan. Namun, perlu diingat keluarga tetap menjadi sosok yang bakal memberi dukungan dalam segala hal bahkan menjadi sosok yang akan sangat kehilangan jika anggota keluarganya berpulang. 

Memiliki pengalaman sebagai dokter yang sering memperhatikan kondisi pasien ketika mendekati ajal, dr Tirta mengakui, meski memiliki banyak teman, keluarga tetap bagian dari hidup manusia yang akan merasa sangat kehilangan ketika anggota keluarga lainnya meninggal dunia.

Dalam potongan konten YouTube yang diposting di akun rumpi_gosip, dr Tirta menceritakan pengalamannya menghadapi 18 pasien sampai sakaratul mautnya.

"Aku pernah berhadapan langsung sama 18 pasien sampai sakaratul maut, paling nggak enak tuh adalah kalau disakaratulnya tuh nggak ada yang nemenin. Jadi yang nemenin ya kita dokter dan perawat," katanya.

Gara-gara peristiwa itu, dr Tirta menilai memiliki teman berguna tetapi....

"Itu alasan kalau aku bilang emang teman tuh guna, teman baik. Cuman di saat-saat tertentu tuh ketika wafat, mereka datang terus sedih, kubur.. dah ketawa lagi, story lagi. Yang paling kehilangan tuh keluarga. Nah kalau kau nggak punya keluarga itu yang repot," katanya.

Melihat postingan ini, banyak netizen yang sependapat, namun ada juga yang kontra. 

"Benar, waktu saya kena stroke 1 bulan kemudian, sahabat, teman dekat dan saudara pada menghindar dan menjauh, saya hanya ditemani oleh keluarga tercinta."

"Jangan lupa, sejatinya yang menemani adalah amal baik kita sampai akhir. Barokallohu Fiik.."

"4 orang yg telah meninggal dan selalu ada dlm doaku almarhumah ibuku, almarhum bapakku, almarhum abangku dan almarhumah sahabatku."

"Siapa yg pada akhirnya kita sebut keluarga?"

"dr tirta menjelaskan ilustrasi dari pasien isolasi saat malaikat pencabut nyawa menjemput raga manusia."

"Keluarga (pasanganmu)"

"Yes, family is everything. This life is temporary, so pay attention at your praying."

Halaman Selanjutnya

"Benar, waktu saya kena stroke 1 bulan kemudian, sahabat, teman dekat dan saudara pada menghindar dan menjauh, saya hanya ditemani oleh keluarga tercinta."