Lebih dari 300 UMKM Ikut Festival Musik Koplo Kopling di Kemayoran
- ist
VIVA – Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia bersama Gajah Mada Entertainment secara resmi memperkenalkan program inovatif bertajuk Kopling atau Koplo Keliling. Peluncuran program ini berlangsung dalam konferensi pers yang digelar di Gedung Smesco Indonesia, Jakarta, pada Jumat, 11 Juli 2025.
Kopling hadir sebagai sebuah inisiatif kolaboratif yang menggabungkan semangat pertunjukan musik koplo dengan misi pemberdayaan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal. Program ini dirancang untuk menjadi ekosistem baru yang inklusif, di mana pelaku ekonomi kreatif dapat terlibat aktif dalam panggung hiburan sekaligus memperoleh manfaat ekonomi.
“Ini bukan sekadar panggung hiburan. Ini adalah cara kami mengkolaborasikan seni musik dengan pemberdayaan ekonomi lokal,” ujar Deputi Bidang UKM Kementerian Koperasi dan UKM dalam sesi konferensi pers.
Beliau menegaskan bahwa program ini mencerminkan keberpihakan pemerintah terhadap UMKM dengan pendekatan yang lebih dekat kepada masyarakat, melalui budaya populer seperti musik koplo yang sangat digemari di berbagai kalangan.
Gelaran perdana Kopling dijadwalkan berlangsung pada 8–9 November 2025 di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta. Acara ini akan melibatkan lebih dari 300 pelaku UMKM dari berbagai sektor, serta menghadirkan musisi koplo ternama yang akan memeriahkan panggung hiburan.
Mengusung tema “Goyang Ambyar, UMKM Bersinar”, program ini mengusung semangat optimisme dan sinergi antara geliat seni musik dengan potensi ekonomi lokal.
Wakil Menteri Koperasi dan UKM RI, yang turut hadir dalam peluncuran program, menekankan bahwa Kopling merupakan pendekatan alternatif dari pola dukungan konvensional terhadap UMKM.
“Kalau biasanya kita dukung lewat rapat, pelatihan, atau pameran resmi, kali ini kita tempuh dengan jalur budaya: musik, kegembiraan, dan keramaian. Ini adalah jalan baru yang tetap produktif,” jelasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa kehadiran program ini diharapkan mampu menarik hingga 25 ribu pengunjung, dengan dampak ekonomi yang turut dirasakan oleh masyarakat di sekitar lokasi acara. Selain peserta resmi, UMKM informal dan pelaku usaha lokal lain juga diharapkan bisa mengambil bagian.
Peluncuran Kopling juga mendapat dukungan dari berbagai pihak, seperti Aries Setiawan dari RZU, Arya Prasetya dari Friendly, serta komunitas kreatif Jackpot. Kementerian menargetkan program ini akan digelar di dua kota sepanjang 2025, dan ditingkatkan menjadi delapan titik lokasi pada tahun 2026.
Jemmy Tyonoto, inisiator dari Gajah Mada Entertainment, menjelaskan bahwa ide Kopling berangkat dari keinginan untuk menjadikan musik sebagai sarana penggerak ekonomi.
“Kami ingin menunjukkan bahwa musik koplo bukan hanya untuk berjoget, tapi juga bisa menjadi lokomotif ekonomi kreatif daerah,” ujar Jemmy Tyonoto.
Sebelum peluncuran resmi, Gajah Mada Entertainment telah menggelar sesi pemanasan Kopling di depan Gedung Sarinah, Jakarta, yang mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat.
Melalui inisiatif ini, Kementerian Koperasi dan UKM berharap Kopling dapat berkembang menjadi agenda tahunan yang konsisten dan membawa dampak positif secara sosial maupun ekonomi. Selain menjadi wadah promosi produk UMKM, Kopling juga diharapkan menjadi ruang interaksi dinamis antara komunitas seni, pelaku usaha, dan masyarakat luas.
“UMKM bukan sekadar usaha ekonomi, tapi juga perjuangan sosial dan kemanusiaan. Mereka berjuang dengan nyali dan kegembiraan. Di sinilah musik dan bisnis bertemu,” tutup Wamen dalam pernyataannya.