Aruma, Mahasiswi ITB Ciptakan Gitar dari Rotan dan Raih Lulusan Terbaik

Aruma
Sumber :
  • IG @arumands

VIVA – Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali mencatat prestasi membanggakan lewat salah satu mahasiswinya, Aruma, dari Program Studi Desain Produk, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD). Aruma berhasil lulus sebagai lulusan terbaik di angkatannya, berkat tugas akhir inovatif yang menggabungkan seni, desain, dan musik. Pencapaian ini menjadi momen yang sangat emosional dan berarti bagi Aruma, yang telah lama memimpikan momen kelulusan ini.

Inspirasi Desain Pergola Modern untuk Taman dan Rooftop Rumah Anda

"Rasanya lega dan senang sekali karena ini momen yang aku tunggu-tunggu seumur hidup, dan lulus dengan nilai terbaik di kelasku, hehe," kata Aruma.

Prestasi Aruma bukan hanya soal nilai akademik. Dosen dan teman-temannya mengakui bahwa ia selalu menunjukkan dedikasi tinggi dalam setiap tugas dan proyek. Ia dikenal sebagai pribadi yang konsisten menghadirkan karya dengan kualitas terbaik.

Lagu MAPA Versi Bahasa Indonesia Tembus 1 Juta Streaming Dalam Hitungan Hari, Aruma Bilang Begini

“Teman-teman dan dosenku selalu percaya kalau aku punya dedikasi besar dalam tugas-tugasku, karena aku selalu berusaha bikin tugas yang terbaik,” tambah Aruma.

Dalam tugas akhir yang mengantarkannya menjadi lulusan terbaik, Aruma merancang sebuah alat musik berupa gitar dengan pendekatan desain yang unik dan ramah lingkungan. Ia memilih rotan karuun sebagai bahan utama—rotan olahan khas Indonesia yang dikenal kuat, ringan, dan berpotensi tinggi untuk digunakan dalam industri kreatif.

Sentuhan Kreatif Arsitek dan Desainer Lokal Hadirkan Instalasi Interior Futuristik

Melalui karyanya ini, Penyanyi tersebut tidak hanya memperkenalkan gitar dengan desain inovatif, tetapi juga menunjukkan bagaimana material lokal seperti rotan karuun bisa bersaing di panggung global. Gitar ciptaannya bukan hanya estetis, tapi juga merepresentasikan filosofi desain berkelanjutan yang menghargai kekayaan alam dan budaya Indonesia.

Fokus utama dari proyek ini adalah mengeksplorasi perbedaan karakter akustik antara dua desain gitar yang menggunakan material yang sama, namun memiliki konstruksi berbeda. Untuk menguji kualitas suara, Aruma menggunakan metode psikoakustik. Persepsi dari para musisi dan sound engineer terhadap kualitas suara gitar dikumpulkan dan kemudian divalidasi secara teknis melalui pengukuran di Laboratorium Akustik ITB. Proses ini dilakukan dengan bimbingan dari Anugerah Sabdono, dosen dari Fakultas Teknologi Industri ITB.

Proyek ambisius ini juga melibatkan berbagai pihak, termasuk dosen pembimbing Dr. Dwinita Larasati, M.A. dan Slamet Riyadi, M.Ds., Ph.D., serta kolaborasi dengan pengrajin gitar profesional. Pengerjaan body gitar dipercayakan kepada Krisandi, sedangkan bagian neck, headstock, dan bridge dikerjakan oleh Rikun, seorang ahli gitar berpengalaman.

Ilustrasi Jam Tangan

Intip Koleksi Jam Tangan adidas SS25: Klasik Bertemu Futuristik

adidas luncurkan jam tangan SS25 di Jakarta, hadirkan desain klasik & energi baru lewat Iconic One & Athletic One, gabungkan gaya, olahraga, dan komunitas.

img_title
VIVA.co.id
11 Juli 2025