Manchester City Terancam Hancur Lebur Usai Tersandung 115 Dakwaan
- AP Photo/Mike Stewart
VIVA – Nasib Manchester City masih belum jelas usai dijerat 115 pelanggaran aturan finansial oleh Premier League. Kabar terbaru menyebut, mimpi buruk bagi sang juara bertahan bisa saja terwujud di tengah musim kompetisi 2025/2026.
Sejak diumumkan pada Februari 2023, belum ada keputusan resmi dari Premier League terkait dakwaan tersebut. Padahal, kasus ini mencakup periode panjang, yakni dari 2009 hingga 2018. Sidang tertutup sempat digelar tahun lalu, tapi perkembangan terkini nyaris tak terdengar ke publik.
Detail isi dakwaan pun disimpan rapat-rapat karena sifatnya yang sangat sensitif. Hanya pihak terkait yang tahu pasti arah proses hukum yang sedang berjalan.
Manchester City sendiri bersikukuh tak bersalah. Namun, jika putusan menjatuhkan sanksi berat, seperti pengurangan poin, situasi bisa berdampak besar pada jalannya musim baru Premier League yang tinggal menghitung pekan.
Menurut laporan The Independent, hasil awal dari kasus ini kemungkinan baru akan diumumkan paling cepat Oktober, bahkan bisa molor hingga jeda internasional kedua musim ini, yaitu antara 4 hingga 18 Oktober.
Sumber internal yang mengikuti jalannya penyelidikan memperkirakan keputusan awal akan muncul antara September atau Oktober. Namun semuanya masih bisa berubah, apalagi kedua pihak punya hak untuk mengajukan banding atas keputusan akhir.
Rincian 115 Dakwaan terhadap Manchester City:
Gagal memberikan informasi keuangan yang akurat dan terkini dari musim 2009/2010 hingga 2017/2018 – 54 dugaan pelanggaran.
Gagal bekerja sama dalam investigasi Premier League sejak Desember 2018 hingga Februari 2023 – 35 dugaan pelanggaran.
Laporan kompensasi pemain dan pelatih yang tidak akurat pada periode yang sama – 14 dugaan pelanggaran.
Melanggar aturan profitabilitas dan keberlanjutan Premier League antara 2015/2016 hingga 2017/2018 – 7 dugaan pelanggaran.
Tidak mematuhi regulasi UEFA, termasuk aturan Financial Fair Play – 5 dugaan pelanggaran.