Dukungan Pemerintah, Strategi Anindya Bakrie: Akuatik Indonesia Siap Tembus Dunia
- VIVA / Robbi Yanto
VIVA – Pemerintah menunjukkan komitmen serius dalam pengembangan olahraga akuatik nasional. Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Dito Ariotedjo, membeberkan tiga fokus utama dukungan yang diberikan pemerintah demi kemajuan cabang olahraga tersebut.
“Pemerintah hadir dalam tiga hal yang utama. Pertama infrastruktur. Infrastruktur kami membangun Cibubur Youth Elite Center untuk atlet muda, salah satunya untuk cabang olahraga renang,” ujar Menpora Dito saat menghadiri pelantikan Pengurus Besar Akuatik Indonesia (PB AI) periode 2025–2029 di Jakarta, Senin (4/8).
Lebih lanjut, Menpora menegaskan bahwa pemerintah tengah menyiapkan pusat pelatihan yang lebih besar di kawasan Cibubur. Fasilitas ini akan menjadi sentra pembinaan yang terintegrasi, melengkapi kolam renang yang sudah tersedia di berbagai daerah seperti Gelora Bung Karno (GBK), Papua, hingga fasilitas di Pengalengan.
“Di Pengalengan juga ada training center untuk atletik, tapi bisa digunakan akuatik untuk meningkatkan VO2 Max,” ujarnya.
Fokus kedua, lanjut Menpora Dito, adalah pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor olahraga. Pemerintah disebut telah menyediakan beasiswa jenjang S2 untuk tenaga keolahragaan dan atlet. Dalam waktu dekat, dukungan pendidikan akan diperluas dengan beasiswa untuk jenjang S1.
“Jadi ada atlet muda yang masih SMP SMA ini nantinya sudah dipersiapkan untuk mengambil universitas tingkat dunia jalur sport atlet,” kata Dito.
Tak kalah penting, pemerintah juga akan memperkuat struktur kompetisi sebagai fokus ketiga. Menpora memastikan kejuaraan nasional dan ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) akan ditata lebih baik agar menjadi fondasi kuat sebelum melangkah ke multi event internasional.
“Kita sinergikan dengan apa yang dibutuhkan di Asian Games dan di Olimpiade,” tutur Menpora.
Langkah pemerintah ini sejalan dengan visi Anindya Bakrie yang kembali memimpin PB Akuatik Indonesia untuk periode ketiganya. Anindya menegaskan pentingnya penguatan SDM dan ekosistem pembinaan atlet akuatik di tanah air.
Dari sisi SDM, PB AI akan mendorong pendidikan formal berkelanjutan bagi para atlet, serta memperkuat program beasiswa untuk atlet dan pelatih. Dukungan ini akan dikolaborasikan bersama pihak pemerintah dan sektor swasta melalui program Student-Athlete, agar para atlet dapat berprestasi di dalam dan luar negeri.
Untuk mendukung pembibitan yang terstruktur, Anindya juga menyiapkan pembentukan sentra pembinaan di berbagai daerah. Pembinaan ini akan berjalan lewat sistem kepelatihan yang terpadu, kompetisi berjenjang, serta peran aktif klub sebagai ujung tombak.
“Alhamdulillah program pembibitan dan regenerasi atlet sejauh ini berjalan dengan baik. Saat ini 70 persen atlet Pelatnas merupakan perenang muda dengan rata-rata usia 16 tahun, bahkan mengalahkan para seniornya. Demikian juga di cabang akuatik lainnya,” ungkap Anindya