Rekam Jejak Puteri Komarudin yang Santer Disebut Bakal Jadi Menpora Gantikan Dito Ariotedjo
- VIVA.co.id/Yeni Lestari
Jakarta, VIVA – Presiden Prabowo Subianto resmi mencopot Dito Ariotedjo dari kursi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora). Posisi strategis itu kini kosong, dan nama politisi muda Partai Golkar, Puteri Anetta Komarudin, mencuat sebagai kandidat kuat pengganti Dito.
Meski isu ini semakin santer, Puteri memilih merespons dengan santai. Ia menegaskan publik hanya perlu menunggu proses resmi dari Istana.
"Nanti akan terklasifikasi sendiri beritanya pas pelantikan menteri yang beneran," kata Puteri Selasa, 9 September 2025 dikutip VIVA.co.id.
Pernyataan Puteri menunjukkan bahwa ia tidak membantah ataupun mengiyakan kabar tersebut. Sementara itu, pihak Istana juga belum merinci siapa sosok pengisi kursi Menpora. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menjelaskan, pengganti Dito berhalangan hadir dalam pelantikan kabinet terbaru.
“Berkenaan dengan Menteri Pemuda dan Olahraga, jadi pengganti Menteri Pemuda dan Olahraga kebetulan posisinya sedang di luar kota, sehingga tidak bisa mengikuti pelantikan pada sore hari,” ujar Prasetyo di Istana Negara, Jakarta, Senin, 8 September 2025.
Prasetyo menambahkan, pelantikan Menpora baru akan dijadwalkan kembali dalam waktu dekat.
Profil dan Rekam Jejak Puteri Komarudin
Puteri Anetta Komarudin lahir di Bandung, 21 Agustus 1993. Sejak 2019, ia menjabat sebagai anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Barat VII. Di periode 2024–2029, ia kembali dipercaya duduk di Senayan sebagai wakil rakyat.
Sebagai kader Partai Golkar, Puteri ditempatkan di Komisi XI DPR RI yang membidangi keuangan, perbankan, serta perencanaan pembangunan nasional. Ia aktif dalam pembahasan dan pengesahan APBN serta sempat menjadi bagian dari Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP).
Ketua GKSB DPR RI dan Parlemen Tiongkok, Puteri Komarudin
- DPR RI
Latar belakang pendidikannya pun terbilang mentereng. Puteri mengenyam pendidikan dasar di SD Al Azhar Jakarta, kemudian SMP Negeri 19 Mayestik Jakarta. Ia juga sempat menimba ilmu di Singapura di Chai Chee Secondary School, sebelum melanjutkan ke Trinity College Foundation Studies, Australia.
Pada 2015, Puteri meraih gelar Bachelor of Commerce dari University of Melbourne lewat beasiswa Global B.Com. Di tahun yang sama, ia menyelesaikan program HBX CORe: Credential of Readiness dari Harvard Business School, dengan konsentrasi analisis bisnis, ekonomi manajerial, dan akuntansi keuangan.
Tak hanya itu, Puteri juga tercatat sebagai Top 6 lulusan program Young Leaders of Indonesia (YLI) Wave 7 yang digelar McKinsey Indonesia.
Karier dan Prestasi
Sebelum terjun ke politik, Puteri memulai karier profesional di sejumlah institusi keuangan. Ia pernah menjadi International Banking Intern di Bank Mandiri dan Micro Banking Intern di Bank Mandiri, Media Relation Intern di Australia-Indonesia Centre, serta menjabat sebagai Pengawas Bank Junior di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2016–2018.
Karier politiknya kemudian berkembang pesat di Golkar. Beberapa posisi yang pernah ia emban antara lain:
- Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Jawa Bagian Barat DPP Partai Golkar (2024–sekarang)
- Ketua Bidang Keuangan dan Pasar Modal DPP Partai Golkar (2021–2024)
- Wakil Sekretaris Golkar Institute (2020–sekarang)
- Ketua Koordinator Bidang Perekonomian PP Kesatuan Perempuan Partai Golkar (2020–2024)
- Wakil Ketua Umum Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (2017–sekarang)
Di luar partai, Puteri juga aktif dalam berbagai organisasi, termasuk:
- Wakil Ketua Umum Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) Nasional
- Dewan Kehormatan Pengurus Besar Persatuan Senam Indonesia (Persani)
- Perwakilan Indonesia di forum internasional Youth 20 Summit 2021 di Italia.
Atas kontribusinya, ia meraih sejumlah penghargaan, di antaranya Hope of Democracy Award, diantaranya:
- Dari Teropong Democracy Award (2021)
- Legislator Peduli Literasi Keuangan dan Generasi Muda di ajang KWP Award (2023).
Kiprah Puteri di dunia olahraga dan kepemudaan membuat namanya masuk dalam bursa calon Menpora. Namun, Partai Golkar sendiri mengaku belum mengetahui secara pasti.
“Saya belum tahu, apakah penggantinya juga dari Golkar atau yang lain,” ujar Sekjen Partai Golkar, Muhammad Sarmuji.