PB Djarum Bidik Raksasa Asia untuk Superliga Junior 2026
- Istimewa
VIVA – PB Djarum mulai menatap jauh ke depan untuk mengangkat gengsi Polytron Superliga Junior. Mereka berencana mengundang raksasa-raksasa bulu tangkis dunia seperti China, Jepang, dan India pada edisi 2026.
Turnamen beregu usia muda ini memang selalu jadi magnet. Tahun ini saja sudah diikuti delapan negara, dan dengan tambahan tim besar Asia, pesonanya diyakini bakal makin mendunia.
Ketua PB Djarum, Yoppy Rosimin, mengungkapkan pihaknya sudah melakukan koordinasi intensif, termasuk dengan federasi bulu tangkis China. Harapannya, undangan ini mendapat respons positif agar para atlet muda Indonesia bisa menguji kemampuan melawan calon juara dunia masa depan.
“Koordinasi terus kita lakukan. Sama China kita sudah komunikasi, mudah-mudahan mereka bisa turun di kategori U-17 dan U-19. Kalau bisa, bahkan sampai U-15 juga,” kata Yoppy.
Selain China, undangan juga sudah dilayangkan ke Jepang dan India. Hanya saja, respons keduanya masih dinanti. Yoppy menegaskan, partisipasi tiga negara ini akan membuat Superliga Junior 2026 makin kompetitif.
Kehadiran negara kuat tentu bukan hanya soal gengsi. Lebih dari itu, atlet-atlet muda Indonesia bisa langsung mengukur kemampuan mereka. Menghadapi pemain-pemain dari pusat bulu tangkis dunia jelas jadi pengalaman berharga.
Superliga Junior sendiri dikenal punya format yang unik. Turnamen ini digelar beregu, mirip dengan Piala Thomas dan Uber. “Ini satu-satunya di dunia yang beregu, versi Thomas-Uber. Nggak ada di manapun,” ujar Yoppy.
Format beregu ini memberi sensasi berbeda bagi pemain muda. Mereka tidak hanya bertanding untuk diri sendiri, tapi juga membawa nama tim. Dari sinilah mental kompetisi dan solidaritas mereka ditempa.
Tahun 2025, Superliga Junior berlangsung di GOR Djarum Kudus, 15–21 September. Ajang ini mempertandingkan kategori U-13, U-15, U-17, dan U-19.
Awalnya panitia menargetkan 10 negara peserta. Namun, Vietnam dan Selandia Baru batal hadir. Alasannya, ada kekhawatiran soal faktor keamanan usai kerusuhan di beberapa daerah Indonesia pada Agustus lalu.
PB Djarum langsung bergerak cepat merespons isu tersebut. Panitia mengirim dokumentasi pertandingan kepada negara yang membatalkan kehadiran, untuk menunjukkan bahwa turnamen berjalan aman dan lancar.
“Sekarang caranya kita merespons adalah ngirim foto-foto yang ada di semua media ke mereka. ‘Noh, kita jalan terus lho ya,’” tutur Yoppy.
Tak hanya soal undangan internasional, PB Djarum juga punya agenda menambah kuota peserta dari dalam negeri. Dari delapan klub, ke depan ditargetkan bisa 10 hingga 12 klub di setiap nomor pertandingan.
Menurut Yoppy, ini penting agar semakin banyak talenta muda mendapat kesempatan tampil. Dengan begitu, regenerasi bulu tangkis Indonesia bisa berjalan lebih luas dan merata.
“Itu komitmen kita. Ayo, kita berkompetisi dengan baik. Kita undang kompetitor dari luar negeri supaya anak-anak merasakan main lawan pemain luar seperti apa,” tegasnya.
Langkah PB Djarum ini jadi sinyal kuat bahwa Superliga Junior tak hanya sekadar turnamen lokal. Ia diproyeksikan sebagai panggung global bagi calon-calon bintang bulu tangkis dunia.