Raja Sapta Oktohari Jadi Orang Indonesia Pertama Raih UCI Merit Award

Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, kembali menorehkan prestasi membanggakan di panggung internasional.

Woodball Indonesia Ukir Sejarah, Juara Umum Asian Cup 2025 dengan Dukungan Penuh

Okto, sapaan akrabnya, mendapat pengakuan dunia setelah disebut sebagai tokoh balap sepeda Asia dan dunia dalam Kongres Union Cycliste Internationale (UCI) yang berlangsung di Kigali, Rwanda, pekan lalu.

“Sejak saya mengenal Okto, semangatnya tidak pernah padam. Ia selalu ingin tahu, berkembang, dan konsisten membawa kemajuan balap sepeda tidak hanya di Indonesia, tapi juga Asia dan dunia. Tidak semua orang bisa melakukannya,” kata Presiden UCI, David Lappartient, usai memberikan penghargaan bergengsi UCI Merit Award 2025 kepada Okto.

Dua Bocah Viral Pungut Kue di HUT RI Dihadiahi Sepeda dan 'Helikopter' dari Kapolres Gowa

Penghargaan ini menjadi sangat spesial. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, ada sosok dari Indonesia yang berhasil meraih UCI Merit Award. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa kontribusi dan konsistensi Okto dalam membangun balap sepeda mendapat pengakuan dunia.

Tak bisa menahan rasa haru, Okto mengaku terkejut sekaligus bangga. “Saya benar-benar kaget, terharu, sekaligus bangga. Ini adalah pertama kalinya saya datang ke Afrika, dan ternyata mendapat kehormatan luar biasa dari UCI. Saya ingin menegaskan, ini bukan pencapaian pribadi saya, melainkan hasil kerja keras tim yang selalu mencintai balap sepeda, khususnya di Indonesia. Terima kasih UCI atas penghargaan ini,” ucap Okto penuh emosi.

Balap Sepeda Tour Malasari Bakal Saingi Singkarak dan Ijen

Kecintaan Okto terhadap dunia sepeda sudah terlihat sejak SMP. Namun kiprah seriusnya baru muncul saat ia memimpin Federasi Bersepeda Indonesia (FBI) Jakarta pada 2011. Empat tahun berselang, ia dipercaya menjabat Presiden Federasi Nasional.

Sebagai Ketua Umum PB ISSI, Okto membuat banyak gebrakan. Ia meningkatkan kualitas pelatih dan atlet, memperbaiki infrastruktur, hingga membawa ajang-ajang resmi kalender UCI ke Indonesia.

Ia juga mendorong atlet Tanah Air berlatih di UCI World Cycling Centre, Swiss. Dari sinilah lahir sejarah ketika Toni Syarifudin menjadi pesepeda Indonesia pertama yang tampil di Olimpiade Rio 2016 nomor BMX, dengan Okto sebagai Chef de Mission kontingen Merah Putih.

Okto juga punya andil besar dalam kesuksesan cabang balap sepeda di Asian Games 2018. Bahkan, saat dipercaya sebagai Ketua Panitia Asian Para Games 2018, ia berhasil mengantarkan Indonesia sebagai tuan rumah yang sukses di mata dunia.

Sejak menjabat Ketua NOC Indonesia, Okto berulang kali membuktikan diri sebagai penjaga kehormatan Merah Putih. Pada periode pertama 2019-2023, ia sukses menyelamatkan Indonesia dari sanksi WADA hanya dalam empat bulan.

Di periode kedua 2023-2027, ia kembali bergerak cepat dengan memastikan federasi nasional kembali diakui dunia. Kini, Indonesia Pingpong League (IPL) resmi menjadi anggota ITTF, PB Tinju Indonesia (PERBATI) masuk World Boxing (WB), dan PB IKASI diterima sebagai anggota FIE.

Langkah-langkah tersebut semakin menguatkan posisi NOC Indonesia di bawah naungan IOC.

Sementara itu, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang dipimpin Erick Thohir kini memiliki tugas penting melanjutkan amanat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022, yaitu memastikan seluruh federasi olahraga prestasi nasional wajib bernaung di federasi internasional.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya