Indonesia Bersaing dengan Qatar dan India Jadi Tuan Rumah YOG 2030, Kucuran Anggara Jadi Kunci Utama
- Robbi Yanto / VIVA
VIVA – Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) menyatakan kesiapannya untuk membawa Indonesia menjadi tuan rumah Youth Olympic Games (YOG) 2030. Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, menegaskan bahwa Indonesia memiliki semua modal penting untuk menyelenggarakan ajang olahraga multicabang bagi atlet muda tersebut.
"Kalau saya, melihat semua fasilitas, semua infrastruktur, sarana prasarana, dan pengalaman, saya sangat optimistis Indonesia pasti bisa dipercaya untuk menjadi tuan rumah Youth Olympic Games 2030," ujar Okto dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, 7 Juli 2025.
Indonesia bukan satu-satunya negara yang mengincar status tuan rumah. Tercatat ada tiga negara pesaing, termasuk India dan Qatar. Namun, NOC Indonesia menganggap peluang masih terbuka lebar.
Okto menjelaskan bahwa proses pencalonan masih berjalan, dan saat ini Indonesia tengah memasuki tahap komunikasi intensif dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat dan daerah.
"Jadi, kami ikuti prosedurnya. Kami masih di dalam tahap komunikasi lebih lanjut dengan semua pihak terkait, yang paling utama Pemerintah Pusat maupun Daerah," kata dia.
NOC Indonesia sendiri sudah menjalin komunikasi awal dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Kota ini dinilai sebagai kandidat kuat untuk menjadi lokasi pelaksanaan ajang bergengsi tersebut, mengingat banyaknya fasilitas olahraga yang tersedia pasca Asian Games dan Asian Paragames 2018.
"Kalau kami sudah mendapatkan dukungan anggaran yang sedang kami susun sama-sama ini, komunikasi terus kami lanjutkan. Kalau sudah ada kesepakatan, insya Allah yang lain-lainnya kita sudah siap," lanjutnya.
Dalam kesempatan yang sama, Okto juga mengungkap bahwa pihaknya sudah bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, untuk membahas lebih lanjut rencana ini.
“Kami sudah komunikasi dengan Gubernur DKI Jakarta. Olimpiade Remaja ini jadi batu loncatan agar kepercayaan kepada Indonesia untuk menggelar multievent yang lebih besar,” katanya.
Menurut Okto, faktor kunci yang akan menentukan keberhasilan pencalonan ini adalah persetujuan anggaran dari pemerintah.
"Keputusan ini bukan hanya dari NOC Indonesia saja, tapi juga melibatkan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Saya sangat optimistis Indonesia pasti bisa dipercaya menjadi tuan rumah YOG 2030, dengan catatan anggarannya disetujui oleh pemerintah," jelasnya.
Optimisme NOC Indonesia bukan tanpa alasan. Selain fasilitas dan infrastruktur yang memadai, Indonesia juga memiliki pengalaman menyelenggarakan event olahraga internasional. Youth Olympic Games sendiri merupakan versi remaja dari Olimpiade, yang diperuntukkan bagi atlet berusia 14 hingga 18 tahun. Ajang ini hanya bisa diikuti satu kali dalam seumur hidup oleh seorang atlet.
Namun, proses administrasi pencalonan harus rampung dalam waktu dekat. "Harus tahun ini selesai semua. Secara administratif tahun ini, tepatnya Agustus semua harus sudah tuntas," tegas Okto.
Lebih lanjut, ia memastikan bahwa YOG 2030 akan terbuka bagi semua negara. “Sesuai dengan Olympic Charter, semua negara boleh ikut serta dengan catatan tidak boleh ada yang meminta perlakuan khusus,” tuturnya.
Jika berhasil, ajang ini akan menjadi tonggak sejarah baru dalam perjalanan olahraga Indonesia dan sekaligus memperkuat posisi Tanah Air di kancah olahraga dunia.