Kisah Tragis Manny Pacquiao Dihantam Korban Keganasan Chris John
- NY Times
VIVA Sport – Nama Manny Pacquiao tentu sudah tidak asing lagi bagi pecinta olahraga tinju. Dia adalah salah satu petinju terbaik di dunia yang berasal dari Asia.
Emmanuel Dapidran Pacquiao, begitulah nama asli pria asal Filipina yang lahir di Kibawe, Bukidnon, 42 tahun silam itu.
Pacquiao adalah petinju dari benua Asia pertama yang berhasil meraih gelar juara tinju profesional di delapan kelas berbeda, atau petinju kedua di dunia setelah Oscar de la Hoya.
The Destroyer juga menjadi petinju pertama yang berhasil merebut tujuh gelar di tujuh kelas yang berbeda, (lima gelar juara dunia dari lima kelas berbeda dan dua gelar dari Ring Magazine untuk kelas bulu dan welter junior).
Pacquiao sejauh ini sudah menjalani 71 pertarungan dengan 62 kemenangan (30 menang KO), 7 kalah dan 2 kali imbang.
Raksasa tinju Filipina, Manny Pacquiao
- Twitter Manny Paquiao
Salah satu kekalahan yang ia terima adalah ketika menghadapi Juan Manuel Marquez di Nevada, Amerika Serikat pada Desember 2012.
Kekalahan tersebut menjadi fenomena yang menggemparkan dunia tinju. Sebabnya, itu merupakan pertemuan keempat bagi kedua petarung.
Dalam tiga duel sebelumnya, Pacquiao berhasil meraih dua kemenangan termasuk saat memperebutkan sabuk juara kelas welter dan sekali imbang
Kembali pada kekalahan satu-satunya Pacquiao dari Juan Manuel Marquez. Secara mengejutkan, Pacquiao tumbang dan terhempas ke kanvas. Pacquiao menderita kekalahan TKO dari Juan Manuel Marquez pada ronde keenam.
Pukulan maut Marquez tepat mendarat di mukanya. Dalam tayangan ulang di video pertandingan, kepala Pacquiao sempat terdorong ke belakang karena kekuatan pukulan Marquez, setelah itu ia tergeletak tak berdaya.
Bahkan, saking kerasnya pukulan Marquez, wasit pertandingan sampai mengira dia sekarat karena terluka parah. Untuk Marquez, itu adalah kemenangan yang tak terlupakan.
Baginya, kemenangan itu bukan hanya perkara uang yang ia dapatkan, melainkan kebanggaan diri dan Meksiko sebagai negaranya.
"Saya tak mau membuat kesalahan dengan bertanya-tanya setelah melakukan itu, mengapa saya menerima pertarungan ini," kata Marquez, dikutip Thesportsman.
"Ini bukan tentang uang, ini adalah soal kehormatan dan kebanggaan untuk negara saya," sambung petinju 47 tahun tersebut.