Kisah Pilu Heather Hardy: Juara Dunia Tinju dengan Gaji Menyedihkanm, Kini Hidup dengan Penyakit Berat

mantan juara tinju dunia, Heather Hardy
Sumber :
  • ESPN

VIVA – Tinju selama ini dikenal sebagai salah satu olahraga dengan bayaran tertinggi di dunia. Nama-nama besar seperti Oleksandr Usyk dan Daniel Dubois bahkan disebut meraup masing-masing £100 juta dan £50 juta dari duel unifikasi gelar kelas berat pada Juli lalu.

Usai El Rumi Vs Jefri Nichol, Giliran Paris Pernandes dan Rudy Golden Boy Siap Adu Tinju

Sementara itu, petinju sekaligus influencer Jake Paul dikabarkan mengantongi hingga $40 juta (Rp618 miliar) dari laga melawan mantan juara dunia kelas berat, Mike Tyson, pada November 2024.

Namun, kenyataan tak selalu seindah itu. Seorang pengacara olahraga tarung, Erik Magraken, baru-baru ini membongkar slip gaji salah satu mantan juara dunia tinju, Heather Hardy. Hasilnya bikin tercengang: Hardy ternyata jauh dari kata sejahtera meski pernah menyandang sabuk juara dunia.

Dunia Tinju Gempar, Mike Tyson Resmi Hadapi Floyd Mayweather Jr

Hardy, yang pensiun pada Mei 2024 setelah 12 tahun berkarier, dikenal sebagai mantan juara dunia kelas bulu versi WBO. Ia bahkan sempat banting setir ke ajang Bare Knuckle Fighting Championship.

Sayangnya, perjalanan panjangnya di ring tidak berbanding lurus dengan pendapatan. Dari data yang dibagikan Magraken, untuk empat laga profesional pertamanya di New York, Hardy hanya mengantongi $1.000 (sekitar Rp15 juta) per pertarungan, meski selalu menang angka mutlak.

Asian Boxing Tegaskan Perbati yang Sah Dipimpin Ray Zulham

Saat meraih gelar internasional usai mengalahkan Crystal Hoy, Hardy hanya menerima bayaran $5.000 (Rp74 juta). Bahkan, bayaran tertingginya yang tercatat hanya $80.000 (Rp1,18 miliar).

Secara keseluruhan, dari 17 pertarungan yang tercatat di slip gaji tersebut, Hardy hanya mengumpulkan total $236.450 (Rp3,65 miliar). Jika dirata-rata, penghasilannya hanya $9.094 (Rp140 juta) per laga atau sekitar $21.495 (Rp332 juta) per tahun.

Perlu dicatat, angka tersebut belum termasuk dua pertarungan Hardy di luar New York, termasuk duel ulang melawan Amanda Serrano.

Pendapatan yang relatif kecil itu jelas makin miris jika mempertimbangkan biaya kamp latihan, pajak, hingga perawatan medis. Hardy bahkan kini harus berjuang dengan kondisi kesehatan serius.

Dalam dokumen hukum yang juga dibagikan Magraken, Hardy disebut menderita Chronic Traumatic Encephalopathy (CTE), gangguan penglihatan, hingga mengalami kejang-kejang setiap hari.

Dalam wawancara dengan BBC Sport tahun lalu, Hardy mengaku pahit menerima kenyataan setelah mengorbankan segalanya untuk kariernya.

“Saya memberikan segalanya dan saya tidak punya apa-apa. Yang sulit bagi saya terima adalah saya sudah memberi begitu banyak dan sekarang saya harus memulai dari awal lagi,” ujar Hardy.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya