Demi Ingin Melihat Siapa yang Hadiri Pemakamannya, Pria Ini Pura-pura Mati
- Pixabay/ carolynabooth
VIVA Trending - Seorang pria Brasil memicu kemarahan teman-teman dan keluarga besarnya, setelah dia memalsukan kematiannya sendiri karena hanya ingin tahu dan penasaran, siapa yang akan menghadiri pemakamannya nanti.
Karena hal tersebut itu, pria yang membuat keluarganya geram tersebut membuat kematian palsu layaknya sungguhan agar bisa mengetahui siapa saja orang-orang yang hadir.
Sebagai seorang 'ceremonialist ' yang berpengalaman, semacam pembawa acara untuk berbagai macam acara, Baltazar Lemos yang berusia 60 tahun telah memimpin ratusan pemakaman, beberapa di antaranya dihadiri oleh sedikitnya 2 orang, yang lain sebanyak-banyaknya 500.
Kematian palsu
Baru-baru ini, dia berpikir tentang berapa banyak teman dan keluarganya yang akan datang untuk memberikan penghormatan dan mengucapkan selamat tinggal padanya ketika dia meninggal, dan karena dia tidak bisa benar-benar tahu apakah dia benar-benar mati, dia memutuskan untuk berpura-pura meninggal dunia.
Hal ini dilakukan agar dirinya bisa melihat berapa banyak orang yang datang ke pemakamannya tersebut. Pada 10 Januari, seseorang memposting pesan yang tidak menyenangkan di media sosial Baltazar Lemos, mengumumkan bahwa “Di awal sore yang menyedihkan ini, Baltazar Lemos meninggalkan kami. Informasi lebih lanjut segera hadir”.
Sehari sebelumnya, sebuah foto yang diambil di depan rumah sakit Albert Einstein di Sao Paulo telah diposting, menyiratkan bahwa seremonial itu telah dirawat di sana, jadi semua orang menganggap yang terburuk.
Keluarga Lemos terkejut dengan pengumuman tersebut, karena tidak ada yang tahu dia berada di rumah sakit. Salah satu keponakannya pun langsung bergegas ke rumah sakit Albert Einstein untuk menanyakan tentang dia, tetapi staf tidak memiliki catatan apapun tentang sosok Baltazar Lemos dirawat di sana dalam beberapa hari terakhir.
Kematian yang dipalsukan.
Ketika teman online Baltazar mulai berbagi berita tragis tentang kematiannya, orang-orang mulai memberi hormat di kolom komentar dan bertanya tentang penyebab kematiannya. Tidak ada penjelasan yang diberikan, namun waktu dan tempat upacara dan pemakaman tersebut diposting di akun Facebook juru upacara.
Pada tanggal 18 Januari, teman dan keluarga Baltazar Lemos berkumpul di sebuah kapel kecil di kota asalnya Curitiba untuk apa yang mereka harapkan sebagai pemakaman. Pada satu titik, suara Baltazar mulai menceritakan kehidupannya, dan beberapa hadirin mulai menangis karena mengira itu adalah rekaman almarhum. Kemudian pintu altar terbuka dan dia melangkah keluar di depan semua orang.