Terungkap! Dedi Mulyadi Bongkar Penggunaan Dana PEN Rp3,4 T di Era Ridwan Kamil

Dedi Mulyadi Siap Hadir di Sidang PK Saka Tata Kasus Vina Cirebon.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Adi Suparman (Bandung)

Bandung, VIVA – Gubernur Jawa Barat (Jabar) terpilih, Dedi Mulyadi menyoroti dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Rp3,4 triliun di era kepemimpinan Ridwan Kamil (RK).

S&P Pertahankan Peringkat Utang RI, Bos BI Tegaskan Ini

PEN merupakan dana utang yang digelontorkan pemerintah pusat untuk pemerintah daerah dengan tujuan pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19

Melalui Instagram pribadinya, pria yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) itu meminta seorang pejabat Pemprov Jabar untuk merinci program yang dilakukan menggunakan uang tersebut.

Bukan Milik Ridwan Kamil, KPK Yakin Moge yang Disita Terkait Korupsi BJB

“Itu (dana PEN) dibelanjakan untuk apa? Dirinci aja dengan uangnya. Biar seluruh rakyat jabar tahu, kita punya utang, utang itu dibelanjakan untuk ini. Utang seluruh rakyat Jabar ini pak,” ujar Dedi Mulyadi dilihat melalui Instagram pribadinya, Rabu, 5 Februari 2025.

Terungkap bahwa dana Rp3,4 triliun tersebut dialokasikan untuk 11 program yang dilakukan Pemprov Jabar sepanjang 2020-2021, salah satunya adalah untuk membangun Masjid Al Jabbar dengan anggaran Rp207 miliar.

Sudah 140 Hari usai Rumah Digeledah, Kapan KPK Periksa Ridwan Kamil?


Source : VIVA / Adi Suparman

Berikut rincian 11 program yang dilakukan Pemprov Jabar menggunakan dana utang PEN Rp3,4 triliun:

  1. Infrastruktur jalan Rp950 miliar.
  2. Infrastruktur pengairan atau irigasi Rp28 miliar
  3. Penanganan air limbah Rp10 miliar.
  4. Infrastruktur perumahan rakyat (rutilahu) Rp877 miliar
  5. Infrastruktur ruang terbuka publik Rp165 miliar
  6. Infrastruktur perkotaan bangunan publik Rp21 miliar
  7. Infrastruktur perkotaan sarana peribadatan (untuk bangun Masjid Al Jabbar) Rp207 miliar
  8. Pariwisata Rp173 miliar,
  9. Revitalisasi pasar Rp137 miliar,
  10. Pasar kreatif Rp11,3 miliar
  11. Sosial kesehatan Rp816 miliar.
[Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, dalam telekonferensi pers RDKB Mei 2025, Senin, 2 Juni 2025]

S&P Pertahankan Rating Utang Indonesia, OJK: Kepercayaan Investor Terjaga

Penilaian ini mencerminkan kepercayaan yang terus terjaga terhadap kekuatan fiskal, ketahanan ekonomi, serta sektor keuangan Indonesia yang solid.

img_title
VIVA.co.id
30 Juli 2025