Tak Terima Anaknya Dituduh Rusak Fasilitas Sekolah, Ibu Ini Rela Jalan Kaki Bawa Meja-Kursi untuk Belajar

Orang tua murid bawa meja ke sekolah
Sumber :
  • YouTube @tvOne

Kabupaten Lebak, VIVA – Seorang orangtua murid di Kabupaten Lebak, Banten, menjadi sorotan publik setelah video dirinya memikul meja ke sekolah viral di media sosial.

Viral Bocah di Bandung yang Susah Diatur Kini Nurut Orang Tua Gegara Takut Dijemput ke Barak Militer Oleh Dedi Mulyadi

Arta Grave Monica (35), orangtua dari AFY (11), siswa kelas 4 di SD Negeri 2 Pasir Tangkil, Kecamatan Warunggunung, terpaksa membawa meja dari rumah ke sekolah sejauh 200 meter pada Senin 28 April 2025.

Peristiwa ini bermula saat pihak sekolah menuding AFY telah merusak meja dan kursi belajar. Akibat tudingan tersebut, pihak sekolah meminta Arta untuk mengganti fasilitas yang dianggap rusak akibat ulah putrinya.

Komjen Dedi: Pendidikan Sejati Bukan Dimulai dari Skor Ujian Semata

Tidak ingin berdebat panjang, Arta akhirnya membeli satu set meja dan kursi secara online seharga Rp400.000 sebagai bentuk tanggung jawab.

Namun, Arta mengaku kecewa atas cara pihak sekolah menangani situasi ini. Menurutnya, meja dan kursi tersebut sudah dalam kondisi rusak sebelum digunakan anaknya.

Dedi Mulyadi Tetap Konsisten Larang Wisuda Siswa Sekolah di Jawa Barat, Meski Mendikdasmen Perbolehkan

Ia juga menyesalkan sikap Kepala Sekolah SDN 2 Pasir Tangkil, Fifi Siti Rofikoh, yang menyampaikan permintaan ganti rugi melalui grup WhatsApp wali murid dan dewan guru, tanpa konfirmasi langsung terlebih dahulu.

"Fasilitas sekolah rusak, tapi yang mengganti orang tua siswa. Padahal memang sudah rusak dari lama. Memang aturannya seperti itu ya?" kata Arta, dilansir YouTube tvOne, pada Selasa 29 April 2025.

Dalam aksinya mengantar meja baru ke sekolah, Arta sempat menuliskan pesan di atas meja sebagai bentuk klarifikasi: "Meja ini dapat dibeli oleh orangtua karena disuruh mengganti." Pesan tersebut menjadi simbol protes halus terhadap perlakuan yang dianggap tidak adil.

Kejadian ini menuai berbagai respons dari warganet. Banyak yang menyayangkan kurangnya komunikasi yang baik antara sekolah dan orangtua, serta mempertanyakan kebijakan sekolah yang langsung menuntut ganti rugi tanpa penyelidikan lebih lanjut.

Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi yang disampaikan oleh Kepala Sekolah SDN 2 Pasir Tangkil, Fifi Siti Rofikoh, terkait insiden permintaan ganti rugi kepada orangtua murid maupun klarifikasi atas dugaan penyampaian informasi secara sepihak melalui grup WhatsApp.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya